JCC dan Festival Peneleh 2024 BI Jatim Momentum Promosi Kopi ke Dunia Internasional
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (KPw BI Jatim) mencatat puncak Semarak Java Coffee Culture (JCC) dan Festival Peneleh 2024 mampu membukukan nilai transaksi mencapai Rp 30 Miliar atau di atas target awal yakni Rp 16 Miliar.
Event yang digelar di Jalan Tunjungan Surabaya, Minggu (7/7/2024) malam itu, melibatkan 67 UMKM binaan atau mitra Bank Indonesia pada showcase UMKM Kopi dan Coklat se-Jawa, serta buyer dari dalam dan luar negeri. Selain itu, jumlah pengunjung yang hadir sebanyak 19.521 pengunjung.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno melalui Leader’s Talk mengatakan, JCC dan Festival Peneleh 2024 diharapkan menjadi momentum untuk terus berinovasi bersama dalam meningkatkan kualitas dan mempromosikan kopi nusantara ke dunia.
”Saya yakin kita bisa menjadikan kopi, yang kini menjadi bagian penting dalam pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia, menjadi komoditas unggulan berdaya saing tinggi di kancah internasional,” katanya.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti berharap, JCC dan Festival Peneleh 2024 dapat menjadi sarana penguatan peran komoditas kopi sebagai komoditas unggulan dan potensi ekspor.
Selain itu, sarana pendukung pengembangan dan promosi kawasan wisata sejarah di Peneleh dan Kota Lama Surabaya yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif secara berkelanjutan.
“Penyelenggaraan Java Coffee Culture dan Festival Peneleh 2024 ini merupakan bentuk kontribusi nyata Bank Indonesia, bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur maupun Pemerintah Kota Surabaya untuk mengoptimalisasi potensi komoditas unggulan kopi dan wisata sejarah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ungkap Destry.
Upaya pengembangan potensi komoditas kopi dan wisata sejarah pada gelaran JCC dan Festival Peneleh 2024 ini dilakukan melalui tiga hal. Yakni, peningkatan eksposur, daya saing, dan penjualan domestik maupun ekspor kopi Jawa sebagai komoditas unggulan yang potensial untuk diekspor.
Kemudian, diversifikasi produk olahan dan jasa Kopi Jawa melalui peningkatan value added. Selain itu, peningkatan eksposur Kawasan Wisata Sejarah Peneleh serta Kota Lama dalam rangka mendorong pengembangan ekonomi kreatif yang berkelanjutan. (aci)