Penjualan Hewan Kurban di Surabaya Meningkat Jelang Idul Adha 2024

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah, penjualan hewan kurban di sentra penjualan hewan kurban di kawasan Jalan Raya MERR Rungkut Surabaya meningkat. Dalam sehari, pemilik lapak mengaku bisa menjual 5-6 ekor kambing.

Sejak sepekan terakhir, puluhan lapak memenuhi sentra penjualan hewan kurban, berupa sapi dan kambing di kawasan Jalan Raya MERR Rungkut Surabaya.

Tidak hanya dari Surabaya, pemilik maupun pedagang hewan kurban berasal dari berbagai kota di Jawa Timur, seperti Blitar, Malang, Jombang, Tulungagung, Trenggalek, Pasuruan, Lamongan, dan Gresik.

Baca Juga:  Tips Memilih Hewan Kurban yang Sehat Ala Dosen Peternakan UMM

Salah satu pemilik lapak hewan kurban, Ariyo Slamet mengatakan, Hari Raya Idul Adha tahun ini penjualannya meningkat dibandingkan tahun lalu. Abah Slamet, sapaannya, mengaku menyiapkan sekitar 100 ekor kambing yang didatangkan langsung dari Kabupaten Blitar.

Menurut Abah Slamet, satu ekor kambing dijual mulai dari harga yang termurah Rp 2,9 juta hingga yang termahal Rp 8,6 juta, bergantung besar dan kecilnya kambing. Dalam sehari, ia bisa menjual 5-6 ekor kambing berbagai ukuran.

“Untuk jualan di lapak penjualan hewan kurban MERR ini saya menyewa Rp 10 juta untuk 10 hari. Jadi, kalau bisa dalam sehari ada kambing saya yang terjual,” ujar Abah Slamet, Kamis (13/6/2024).

Baca Juga:  Embarkasi Surabaya Berangkatkan Total 106 Kloter Berjumlah 39.322 Jemaah Calon Haji
Baca Juga:  Kisah Rizki Mubarok, Aktivis IMM yang Sukses Raup Ratusan Juta Berkat Bisnis Jual Hewan Kurban

Abah Slamet menjelaskan, pada tahun lalu penjualan hewan kurban menurun drastis. Bahkan, ia mengaku merugi karena ada empat ekor kambing miliknya mati akibat kelelahan saat perjalanan dari sentra peternakan hewan di Blitar menuju Surabaya dan kembali lagi ke Blitar.

“Tahun lalu, saya juga menyiapkan 100 kambing untuk kurban di lapak sini (MERR Rungkut) juga. Hanya separo yang terjual. Malah saya rugi karena 4 ekor kambing saya mati karena kelelahan dan kepanasan di jalan saat diangkut menggunakan pick up,” ungkapnya.

Meski sudah menawarkan dengan harga tertentu, pemilik maupun pedagang hewan kurban tetap menurunkan harga jika terjadi tawar menawar dengan pembeli. Bahkan, mereka juga tidak memungut biaya alias gratis untuk pengiriman di area Kota Surabaya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *