Anggota KIR SMAN 2 Sidoarjo Belajar Pengolahan Sampah Organik di Kantor DLHK
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Belasan anggota Karya Ilmiah Remaja (KIR) SMAN 2 Sidoarjo mengikuti Diklat Pengelolaan Sampah Organik di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (4/5/2024).
Guru pembimbing KIR SMAN 2 Sidoarjo Soegiarto mengatakan, DLHK dipilih sebagai lokasi Diklat agar para anggota KIR tidak hanya menerima teori saja, namun mempraktikkan secara langsung ilmu yang sebelumnya mereka dapat.
“Anak-anak saya ajak belajar pengolahan sampah organik di DLHK, karena kita tahu dengan jumlah penduduk yang tinggi tentu akan menghasilkan sampah dengan jumlah yang besar,” tutur Soegiarto yang juga guru Geografi ini.
Salah satu materi yang didapat adalah pemanfaatan limbah buah dan sayur yang bisa diolah menjadi ekoenzim. “Materi kedua yang kami peroleh adalah komposter serta metode keranjang takakura yang mengandalkan fermentasi untuk mengurai sampah,” terangnya.
Setelah praktik langsung, Soegiarto berharap anak-anak menjadi terinspirasi dan nantinya mempraktikannya langsung di rumah mereka masing-masing, dengan demikian bisa mereduksi sampah dan ikut andil merawat bumi.
“Sebelumnya telah kami tekankan kepada anggota KIR, peduli lingkungan bisa dilakukan dengan hal-hal kecil seperti mengambil makanan sesuai porsi, sehingga tidak ada sisa makanan yang terbuang. Hal-hal kecil seperti ini nantinya akan menimbulkan kebiasaan positif yang lebih besar,” imbuhnya.
Sementara itu Penyuluh Lingkungan Hidup DLHK Sidoarjo, Indah Yuliati, yang menjadi pemateri menerangkan, dirinya menyambut positif KIR SMAN 2 yang belajar pengolahan sampah organik. “Para remaja merupakan garda terdepan pengelolaan sampah di Sidoarjo,” terang Indah.
Kepada mereka, Indah menerangkan berbagai jenis dan karakteristik sampah, alur penanganan sampah mulai rumah, TPST hingga TPA.
“Kali ini, adik-adik KIR SMAN 2 Sidoarjo kami ajarkan cara pengolahan sampah basah atau organik menjadi pupuk melalui metode komposter serta pembuatan pupuk cair dengan memanfaatkan air leri, pembuatan ekoenzim dan keranjang takakura,” jelasnya.
Indah berpesan agar gerakan pengolahan sampah dan peduli lingkungan menjadi gaya hidup para remaja, sehingga bisa mengurangi timbunan sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir. (sat)