11 Anak di Jatim Terjangkit Virus Polio, Sembilan Anak Dalam Kondisi Sehat

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Provinsi Jawa Timur ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio, setelah ditemukan 11 kasus Polio. Dari hasil surveilans, sembilan anak yang terjangkit Polio tidak menunjukkan gejala atau dalam kondisi sehat, sedangkan dua anak lainnya bergejala atau sakit.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dr Erwin Astha Triyono, menjelaskan dari 11 kasus yang ditemukan, dua di antaranya diketahui terjangkit virus polio, karena kondisinya sakit, yakni warga Sampang dan Pamekasan.

“Meskipun kasus Polio baru ditemukan di Sampang dan Pamekasan, Pulau Madura, status KLB Polio tidak ditetapkan di wilayah tersebut,” ujar dr Erwin di Surabaya, Rabu (17/1/2024).

Baca Juga:  4,4 Juta Anak di Jatim Jadi Sasaran SUB PIN Polio Putaran Pertama

dr Erwin menyebut, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menginstruksikan agar status KLB Polio ditetapkan di level Provinsi dan penanganannya secara menyeluruh di semua Kabupaten dan Kota.

“Saat ini, kedua anak berusia di bawah lima tahun tersebut sudah mendapatkan pendampingan dari petugas Puskesmas setempat untuk menjalani psikoterapi,” terangnya.

dr Erwin mengatakan jika sembilan anak tanpa gejala itu akan didorong menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta mengikuti pekan imunisasi polio serentak yang digelar pada Januari dan Februari 2024 ini.

Baca Juga:  Dinkes Surabaya Gelar Imunisasi Polio Serentak Gandeng Bunda PAUD dan Kader Surabaya Hebat
Baca Juga:  Cegah Penyebaran Polio, Pemkab Sidoarjo Gencarkan Sub-PIN Polio

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mengantisipasi penyebaran polio ini. Di antaranya, dengan tidak buang air besar di sungai dan tidak membuang popok bayi di sembarangan tempat, termasuk di aliran sungai. Hal ini untuk mencegah penularan lebih lanjut.

“Buang air besar tolong dilakukan di jamban tertutup. Tidak boleh dibuang ke sungai untuk mencegah penularan lebih lanjut. Yang pakai pampers-pampers tolong disimpan dengan baik. Tidak boleh dibuang sembarangan supaya jangan sampai menular ke sungai,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi penyebaran Polio, saat ini Dinkes Jatim telah memulai SUB Pekan Imunisasi Nasional (SUB PIN) Polio secara serentak. Targetnya, anak berusia 0-7 tahun atau 8 tahun kurang dari satu hari, sudah mengikuti imunisasi polio.

“Dinas Kesehatan Jawa Timur menargetkan sebanyak 4.437.679 anak usia 0-7 tahun mengikuti SUB Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio putaran pertama yang digelar mulai 15 hingga 21 Januari 2024,” pungkasnya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *