3.599 Kepala Keluarga Sekitar TPA Jabon Terima Kompensasi Lingkungan

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menyerahkan bantuan sosial tahun anggaran 2022 kepada keluarga terdampak lingkungan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Griyo Mulyo. Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor secara simbolis menyerahkan bantuan di Balai Desa Kupang, Kecamatan Jabon, Jumat (9/12/2022).

Jumlah yang memperoleh bantuan sosial sebanyak 3.599 kepala keluarga yang tinggal di empat desa di antaranya; Desa Kupang, Balongtani, Tambak Kalisogo dan Semambung.

“Bantuan berupa uang tunai jumlahnya beragam dan langsung ditransfer melalui Bank Jatim kepada penerima sehingga tepat sasaran,” tutur Gus Muhdlor, panggilan akrab bupati.

Ia melanjutkan, bantuan ini merupakan perhatian pemerintah, namun intinya bukan nilainya tetapi untuk acuan evaluasi pengelolaan TPA yang lebih baik lagi.

BACA JUGA:

sda1

“Saya harap ada kemajuan dari tahun ke tahun. Ini yang harus dinilai untuk menentukan solusi yang tepat. Seperti diketahui, selain pemukiman daerah sini merupakan daerah pertanian dan tambak. Nah parameter ini yang menjadi acuan, apakah tambak dan pertanian terganggu pengelolaan TPA,” tambah Gus Muhdlor.

Sekali lagi Gus Muhdlor menekankan, hal terpenting bukan soal pemberian bantuan, namun evaluasi penanganan TPA yang semakin baik.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo, Bahrul Amig mengatakan, bantuan sosial yang telah dimulai pada 2020 lalu telah didistribusikan kepada penerima.

sda2

Ia merinci, jumlah bantuan nilainya beragam. Di Desa Kupang, penerima bansos sebanyak 1.107 KK dengan nominal bantuan Rp 340 ribu per KK. Di Desa Kalisogo ada 821 KK penerima bantuan dengan nominal Rp 244 ribu per KK. Di Desa Balongtani sebanyak 834 KK dengan nominal bantuan Rp 244 ribu per KK, sedangkan 837 KK Desa Semambung memperoleh batuan Rp 244 ribu per KK.

“Total anggaran kita yang telah didistribusikan sebanyak Rp 984.428.000. Kita harap anggaran konsisten agar bisa diberikan setiap tahun,” terangnya.

Ia berharap bantuan yang diperoleh warga digunakan untuk upaya pemberdayaan. “Kita tidak ingin masyarakat manja, karena kompensasi rupiah, namum mereka mampu mempunyai usaha-usaha produktif,” harapnya. (sat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *