Raih DMI Award 2022, Begini Sederet Kegiatan Masjid Nurul Huda Desa Ngampelsari Kecamatan Candi Sidoarjo
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Masjid Nurul Huda, Desa Ngampelsari, Kecamatan Candi Sidoarjo berhasil meraih juara 2 kategori tipologi Masjid Jami tingkat nasional dan juara 3 kategori ramah anak tingkat nasional dalam Dewan Masjid Indonesia (DMI) Award 2022. Penghargaan diserahkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama pengurus pimpinan pusat DMI di Hotel Utami Juanda, Minggu (24/7/2022).
Khofifah berharap agar masjid di Jawa Timur bisa menjadi percontohan dan tempat studi banding masjid di nusantara. Ia juga berharap agar remaja masjid bisa menjadi motor pengerak masjid sebagai sentra pertumbuhan kemakmuran dan memberikan kesejahteraan bagi jamaah dan masyarakat.
Ketua Takmir Masjid Nurul Huda Agus Yunif Anwaruddin mengatakan, sebelumnya DMI Jawa Timur menilai secara internal dan menetapkan Masjid Nurul Huda sebagai wakil provinsi.
Menurutnya, kegiatan di Masjid Nurul Huda cukup padat mulai dari kajian rutin sehabis Magrib, kajian An-Nisa khusus bagi ibu-ibu yang digelar setiap satu bulan.
“Jamaah wanita yang masuk dalam kepengurusan juga terlibat penyiapan sarapan pagi sebanyak 150 porsi,” tuturnya, Senin (25/7/2022) malam.
Ia mengutarakan, selain itu pihaknya berupaya keras agar anak-anak lebih dekat dengan masjid. “Kita buat anak-anak kerasan di masjid karena mereka adalah aset umat. Masjid harus hadir menyediakan tempat yang nyaman bagi mereka,” terangnya.
BACA JUGA:
Ia menambahkan yang paling utama adalah penyikapan yang sama dari semua takmir agar bersikap ramah kepada anak-anak. Ia mencontohkan saat anak-anak ramai saat sholat misalnya, para takmir memakluminya namun mengarahkan.
“Anak-anak juga terlibat menyiapkan minuman di dua lemari es di serambi masjid. Dengan begitu mereka merasa ikut memiliki masjid ini,” jelasnya.
Berbagai kegiatan digelar di Masjid Nurul Huda seperti dongeng anak Islami dan kegiatan lain seperti lomba adzan.
“Setiap usai Sholat Jumat kita juga membagikan nasi bungkus. Yang royokan juga anak-anak. Begitu juga saat Ramadhan, yang berebut ya anak-anak. Kita berupaya keras agar mereka nyaman di sini. Sekali lagi anak-anak adalah aset umat,” ucapnya.
Sementara itu sebagai upaya pemberdayaan ekonomi, Masjid Nurul Huda akan membangun pujasera serta poliklinik. “Pemberdayaan ekonomi yang sudah jalan, selama Ramadhan semua aktifitas memasak dari ibu-ibu. Mereka mempunyai kelompok untuk menyiapkan menu berbuka. Kita yang menyiapkan dana. Dengan begitu kaum ibu-ibu juga semain dekat dan terikat dengan masjid. Ini adalah upaya kecil untuk pemberdayaan ekonomi,” urainya.
Selain itu, Masji Nurul Huda juga mempunyai agenda santunan kaum duafa secara berkala. “Di sini ada dana sosial yang kita siapkan bagi siapa saja jamaah di sini yang menderita sakit misalnya. Meskipun nominalnya kecil, namun mereka merasa diperhatikan oleh masjid,” katanya.
Ia melanjutkan selain fungsi masjid untuk tempat beribadah, masjid juga bisa memberi kemakmuran bagi jamaahnya. Masjid Nurul Huda juga seringkali digunakan untuk pernikahan, bukan hanya warga Desa Ngampelsari, namun juga warga dari desa lain.
“Sampai saat ini ada 27 pernikahan yang digelar di sini. Kita punya tim untuk menyelenggarakan akad nikah. Warga bisa hanya menggunakan tempatnya saja atau paket komplet yang kita sediakan,” imbuhnya.
Dengan sederet kegiatan dan pembinaan kepada anak-anak, tentu saja sangat layak Masjid Nurul Huda menyandang predikat nasional Masjid Jami dan masjid ramah anak tingkat nasional. (sat)