Pondok Pesantren Al Amin Prenduan Sumenep Siap Bermitra dengan Direktorat Jenderal Pajak
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Timur II melakukan pendekatan ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk pondok pesantren. Ini dilakukan sebagai upaya membangun kesadaran dan kepatuhan pajak.
Bersama Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pamekasan, Kanwil DJP Jawa Timur II mengunjungi Pondok Pesantren Al-Amin Prenduan Sumenep di Madura, Rabu (13/4/2022).
Kehadiran Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP Jawa Timur II Takari Yoedaniawati, Kepala Bidang Keberatan, Banding, dan Pengurangan Kanwil DJP Jawa Timur II Muhammad Primbang Apriliyanto, serta Kepala KPP Pratama Pamekasan Anis Yudiono disambut hangat KH. Ahmad Mohammad Tidjani Pimpinan Pondok Pesantren Al-Amin Prenduan Sumenep.
KH. Ahmad Mohammad Tidjani menyampaikan keinginannya agar para ustadz dan santri yang ada di pesantren belajar pajak. Kiai yang mempunyai pengaruh cukup besar di wilayah Madura tersebut juga menyatakan siap bermitra dengan DJP dan akan mendukung program-program DJP. Bahkan ke depan, KH. Ahmad Mohammad Tidjani berharap Pesantren Al-Amin Prenduan Sumenep bisa turut andil dalam memberikan pemahaman akan pentingnya pajak kepada masyarakat luas.
BACA JUGA:
Salah satu dukungan tersebut diwujudkan dengan mengikuti Program Pengungkapan Sukarela (PPS). KH. Ahmad Mohammad Tidjani juga mengajak seluruh masyarakat Madura untuk segera memanfaatkan PPS.
“Saya mengikuti Program Pengungkapan Sukarela sebagai bentuk bakti diri kepada negara. Melalui PPS kita tidak perlu khawatir lagi atas harta yang belum kita laporkan,” tutur KH. Ahmad Mohammad Tidjani.
Takari Yoedaniawati mewakili Kanwil DJP Jawa Timur II sangat mengapresiasi KH. Ahmad Mohammad Tidjani atas keikutsertaannya dalam PPS serta keinginan baiknya untuk meningkatkan pemahaman pajak khususnya di lingkungan pondok pesantren.
Selanjutnya Takari berharap ke depan dapat dilaksanakan kegiatan edukasi maupun kegiatan lain seperti inklusi kesadaran pajak dan Pajak Bertutur yang dapat menambah wawasan perpajakan dan menjadikan santri sebagai generasi muda yang sadar pajak.
Ditambahkan Takari, saat ini pendapatan negara masih bertumpu pada pajak. Pajak yang dibayar masyarakat berkontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia, termasuk saat ini yang benar-benar dirasakan manfaatnya adalah untuk penanganan pandemi Covid-19.
Pemerintah memberikan berbagai insentif bagi para pelaku usaha agar ekonomi terus bangkit. Pemerintah juga memberikan vaksin gratis bagi seluruh masyarakat. Dan masih banyak lagi peran pajak dalam mendukung berbagai program pemerintah lainnya.
Selain itu Takari juga menerangkan, di dalam pajak terdapat prinsip gotong-royong. Yang memiliki ekonomi tinggi maka harus membayar pajak lebih banyak, sebaliknya yang ekonominya rendah akan membayar pajak lebih kecil.
Sedangkan bagi masyarakat yang belum mampu, maka tidak perlu membayar pajak, bahkan bisa mendapatkan berbagai bantuan dari pemerintah.
Kanwil DJP Jawa Timur II berharap dengan dukungan seluruh lapisan masyarakat, kesadaran dan kepatuhan pajak akan terus meningkat dan pada akhirnya dapat mewujudkan Indonesia yang maju, adil dan sejahtera. (*)