Sambut Tahun Ajaran 2021/2022, Umsida Sidoarjo Gelar Pembelajaran Daring dan Luring
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar Forum Ta’aruf Mahasiswa Baru (Fortama) tahun akademik 2021/2022 dengan tema “Transformasi Mahasiswa Berkemajuan Menuju Generasi Emas 2045.”
Kegiatan yang dilangsungkan secara hybrid, Kamis (23/9/2021) tersebut, diikuti 500 mahasiswa secara offline di Auditorium KH Ahmad Dahlan dan 1.665 mahasiswa mengikuti secara online. Kegiatan Fortama ini direncanakan berlangsung selama 4 hari.
Tahun ini Umsida menerima 2.150 mahasiswa baru (Maba). Mereka tersebar di berbagai fakultas dan program studi (Prodi).
Melalui Fortama ini, Umsida Sidoarjo ingin memberikan edukasi kepada seluruh civitas akademika dalam meningkatkan kehidupan kampus, sesuai masa kini.
Sejalan dengan harapan pemerintah pusat, menuju masa keemasan 2045, dengan tetap mampu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, dan berkualitas untuk masa datang, dan saat ini ditengah pandemi Covid-19 ini.
“Melalui agenda Fortama, mengajak Maba bersiap mengikuti pembelajaran di kampus, dengan kebijakan selama masa pandemi ini,” kata Rektor Umsida, Hidayatullah, kepada awak media termasuk suryakabar.com, Kamis (23/9/2021).
BACA JUGA:
Rencanannya, kegiatan pembelajaran tahun 2021/2022 dilakukan dengan cara memadukan sistem daring dan luring, lanjut Hidayatullah.
Metode perpaduan luring dan daring ini, pembelajaran di kelas akan diikuti 50 persen mahasiswa. Sedangkan, bagi mahasiwa lain bisa mengikuti pembelajaran secara daring, bisa dari daerah masing-masing.
“Mulai 27 September 2021, proses pembelajaran tahun ajaran baru 2021/2022 akan digelar. Civitas akademika yang mengikuti proses pembelajaran luring, harus dalam kondisi sehat,” ujarnya.
“Walau pun sudah menjalani vaksin, jika kondisnya sedang tidak sehat disarankan agar tidak mengikuti aktifitas di kampus. Bisa mengikuti secara daring dulu,” sambunganya.
Lebih lanjut, Ia menambahkan, jika proses pembelajaran daring akan diperuntukkan bagi mahasiwa yang bertempat tinggal di Sidoarjo, dan sekitarnya. Ini sejalan dengan kebijakan kampus di masa pandemi ini.
“Mahasiswa di sini berasal dari Aceh hingga Papua. Sesuai kebijakan kampus, terlebih dulu mahasiwa Sidoarjo dan sekitarnya yang masuk ke kelas. Tentu sambil dievaluasi pada peningkatan pendidikan seluruhnya,” tuturnya.
Ia pun berpesan, agar seluruh civitas akademika bisa saling menjaga kondisi dengan baik. Dengan cara, menaati setiap anjuran dalam SOP Protokol Kesehatan (Prokes), membatasi diri melakukan aktifitas kampus yang tidak perlu.
“Fasilitas dalam memenuhi anjuran SOP Prokes sudah disediakan. Tahap screening bagi seluruh civitas akademika yang datang ke kampus telah dipersiapkan,” pungkasnya. (sty)