Masjid Baitul Muttaqien Griya Permata Hijau Candi Sidoarjo Bentuk Tim Satgas Kesehatan

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Semakin banyaknya masyarakat yang terpapar dan menjadi korban Covid-19, pengurus Takmir Masjid Baitul Muttaqien (MBM) Griya Permata Hijau Candi Sidoarjo merasa prihatin.

Keprihatinan ini ditandai dengan dibentuknya Satuan Tugas (Satgas) yang secara khusus bertugas memberikan bantuan dan penanganan terhadap jamaah dan masyarakat sekitar masjid yang sedang sakit dan terpapar Covid-19.

Imam Sahudi, Ketua Takmir MBM mengatakan, dibentuknya satgas ini merupakan wujud kepedulian terhadap kondisi pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum berakhir.

“Kami sangat prihatin, apalagi beberapa jamaah dan masyarakat sekitar masjid ada yang terpapar. Bahkan ada yang meninggal. Karena itu, keberadaan Satgas merupakan suatu kebutuhan,” ungkapnya kepada suryakabar.com, Jumat (6/8/2021).

Untuk melengkapi tugas Satgas, pihak MBM menyediakan peralatan medis sederhana, berupa tabung oksigen, oximeter, nebulizer dan tensi meter.

Selain itu juga obat-obatan, multivitamin, tenaga medis dan terapis yang siap diperbantukan untuk jamaah dan masyarakat yang membutuhkan pertolongan.

“Bantuan itu sifatnya untuk tindakan awal, bilamana nantinya butuh penanganan lebih lanjut akan kami komunikasikan dengan Satgas Desa atau langsung diantar ke rumah sakit,” kata Sahudi.

BACA JUGA:

Ketua Satgas Kesehatan MBM, Kusnan Prasetya menyampaikan terima kasih kepada bidang ketakmiran jamaah yang telah memberikan kepercayaan dan juga kepada jamaah yang telah berkenan menjadi bagian dari Satgas ini. Ia sangat berharap bisa bekerjasama dalam menjalankan amanah ini untuk membantu sesama.

masjid candi 1

Terbentuknya Satgas ini, menurut Kusnan MBM dan jamaah bisa memberikan makna dan kepedulian bagi masyarakat sekitarnya.

“Semua yang terlibat dalam Satgas adalah jamaah MBM, dan Alhamdulillah mereka bersedia ditempatkan pada struktur yang sudah kami buat,” jelasnya.

Pendanaan Satgas, menurut pria yang berkecimpung di bidang obat-obatan ini sepenuhnya berasal dari donasi jamaah yang dilewatkan bidang ketakmiran, sedangkan peralatan medis sebagian milik jamaah, yang dipinjamkan kepada Satgas.

Mekanisme kerja Satgas, kata Kusnan dirancang seefisien dan seefektif mungkin, mengingat para anggotanya adalah jamaah yang masih punya tugas pribadi yang kadang kala tidak bisa ditinggalkan.

“Diawali dari pendataan, selanjutnya disampaikan kepada bagian pelayanan dan dikoordinasikan dengan bagian terkait, lalu dilakukan penanganan sesuai kondisi pihak yang membutuhkan pertolongan,” jelasnya.

Aktivitas Lain
MBM secara kelembagaan dibawah naungan Yayasan Baitul Muttaqien Permata Hijau. Selain ketakmiran, bidang lainnya adalah Taman Pendidikan Alqur’an (TPQ) bagi anak-anak dan unit usaha berupa Baitul Muttaqien Mart.

Menurut Surahmad, yang ditunjuk sebagai ketua yayasan, kegiatan yang selama ini dilakukan masih sebatas kegiatan keagamaan, pendidikan, sosial dan ekonomi mikro.

masjid candi 2

Secara garis besar kegiatan itu dibagi menjadi dua bagian. Satu bagian ditangani langsung yayasan dan satu bagian lagi ditangani ketakmiran, tetapi menurut Surahmad ada bagian-bagian tertentu harus ditangani bersama, seperti kegiatan sosial.

“Kami menyadari tugas yayasan dan ketakmiran tidak ringan, karena itu harus berjalan secara simultan agar orientasinya untuk kepentingan ummat bisa tercapai,” ungkapnya.

Di bidang ketakmiran, program rutin yang dilakukan saat ini berupa kajian tafzir alqur’an setiap Sabtu dan Ahad setelah shalat Subuh.

Kemudian, pembelajaran baca alqur’an khusus bapak-bapak juga dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Ahad setelah shalat Magrib dan Isya’.

Saat peringatan hari raya Idul Adha 1442 kemarin, bidang ketakmiran telah melaksanakan kurban berupa 4 hewan sapi dan 15 kambing. Daging kurban didistribusikan ke seluruh warga di lingkungan perumahan Griya Permata Hijau, beberapa panti asuhan dan pondok pesantren. (es)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *