Kementerian ESDM Bangun 11.418 Jaringan Gas Sambungan Rumah untuk Warga Sidoarjo pada 2021

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Kabupaten Sidoarjo mendapat jatah jaringan gas (jargas) bumi sebanyak 11.418 sambungan rumah (SR) dari program bantuan pemerintah RI melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Dari 11.418 Jargas SR tersebut dialokasikan untuk dua kecamatan di Sidoarjo yakni, Kecamatan Candi mendapat 7.765 sambungan dan Kecamatan Tanggulangin 3.653 sambungan.

Penelaah Data Sumber Daya Alam, Pemkab Sidoarjo, Saka Fathi mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada warga penerima Jargas SR, melalui tokoh daerah tingkat desa/kelurahan hingga kecamatan, terkait akan dilakukannya pembangunan Jargas SR itu.

Sebetulnya terkait pembangunan Jargas SR, lanjut Saka sapaan Saka Fathi, pihaknya mengajukan program bantuan pada 2021 ini sebanyak 20 ribu sambungan. Tapi, sesuai hasil verifikasi dari Kementerian ESDM, hanya 11.418 penerima.

“Di sini, hanya sebagai fasilitator pendataan calon penerima saja. Acuannya, sesuai hasil verifikasi dari pusat,” katanya kepada suryakabar.com, Kamis (8/4/2021).

“Tidak menutup kemungkinan, bagi yang belum mendapat akses energi jargas, akan diupayakan melalui usulan kembali tahun depan,” sambungnya.

BACA JUGA:

Menurut Saka, adanya program bantuan tersebut diharapkan bermanfaat bagi warga atau calon penerima, khususnya bagi warga yang saat ini tengah menjalankan usaha kecil (UKM).

Sebab, sumber energi yang dihasilkan Jargas SR cukup ekonomis dibandingkan dengan misalnya, elpiji 3 kilogram atau seterusnya.

“Targetnya Desember 2021 selesai. Sehingga, sumber energi yang lebih mudah, atau Jargas SR yang ramah lingkungan ini segera bisa dinikmati warga yang menerima,” harapnya.

Jaringan gas ini sudah lebih dulu dinikmati warga Perumahan Magersari Kota Sidoarjo. Hanya saja, pemasangan jaringan gas yang masuk ke Perumahan Magersari berbayar alias tidak gratis.

“Kami sudah memasang jaringan gas sejak 2014. Waktu itu kami membayar untuk pemasangan Rp 2 juta. Kami banyak mendapat manfaat dari pemasangan ini,” ujar Harun, warga Perumahan Magersari.

Selain dimanfaatkan untuk memasak sehari-hari, Harun juga memanfaatkan jaringan gas untuk usaha pengorengan kerupuk.

“Sebulan biaya yang kami keluarkan sekitar Rp 70 ribu hingga Rp 75 ribu. Kami memanfaatkan selain untuk memasak juga untuk menggoreng kerupuk. Biaya per bulannya ringan dibanding masih menggunakan elpiji,” papar Harun yang memiliki usaha jualan kerupuk.

BACA JUGA:

Ungkapan tidak jauh berbeda disampaikan Nanik, ibu rumah tangga yang juga warga Perumahan Magersari.

“Menggunakan jaringan gas manfaat yang kami dapat banyak. Di antaranya, kami tidak perlu beli elpiji ke toko. Sewaktu masih menggunakan elpiji, kalau habis pas malam hari kita repot banget. Belum lagi, kalau Hari Raya kami pasti nyetok elpiji, karena rata-rata toko pada tutup. Sekarang sudah tidak perlu repot-repot lagi,” urainya.

Ditanya biaya per bulan yang harus dikeluarkan, Nanik menyebut rata-rata sekitar Rp 60 ribu. “Selain untuk memasak, kami juga menggunakan jaringan gas untuk manasi air, karena kami mandi seringkali pakai air panas,” tandas Nanik yang dalam keluarganya ada lima orang.

Sementara itu, Dian juga warga Perumahan Magersari mengaku biaya per bulan untuk pembayaran jaringan gas rata-rata sekitar Rp 35 ribu. “Di rumah kami ada tiga orang, biaya setiap bulan untuk gas rata-rata Rp 35 ribu. Kami bersyukur sudah memasang jaringan gas,” ujar Dian. (sty)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *