Peringati Hari Gizi Nasional ke 61, “Remaja Sehat, Bebas Anemia”
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Dinas Kesehatan Sidoarjo memperingati Hari Gizi Nasional (HGN) ke 61 tahun 2021 di Pendopo Delta Wibawa Kabupaten Sidoarjo, Selasa (16/3/2021).
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, dr. Syaf Satriawan menyampaikan, pada 2018 pertumbuhan anak yang ada dibawah garis rata-rata sebesar 14,6 % dan pada 2020 menurun menjadi 7.2 %.
Kemudian balita stunting pada 2018 mencapai 27,05 % dan di 2020 sudah menurun menjadi 8.3 %. Ini menunjukkan adanya perubahan yang signifikan dari 2018 ke 2020, balita wasting 8% pada 2020 dan di tahun ini turun menjadi 6,9% begitu juga untuk balita dengan obesitas 13,8% dan pada 2020 turun menjadi 9.3 %.
Prevalensi ibu hamil kurang energi kronis sebesar 12.22% dan pada 2020 sudah turun menjadi 4,6 %. Prevalensi diabetes militus usia lebih dari 15 Th 4,55%, proporsi obesitas usia diatas 15 th sebesar 41,74 % sementara remaja anemia sebesar 32,9%.
“Kegiatan ini bertujuan agar pengetahuan dan dukungan serta peran aktif masyarakat tentang kesehatan gizi terus meningkat,” tambahnya.
Pada kegiatan workshop yang mengambil tema, Remaja Sehat Bebas Anemia, ini dibuka Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali S.IP (Gus Mudhlor), didampingi Wakil Bupati Sidoarjo H. Subandi, SH dan Sekretaris Daerah H. Ahmad Zaini.
Pada kesempatan itu Gus Muhdlor menyampaikan, pembangunan kesehatan merupakan investasi utama dalam membangun sumber daya manusia di Indonesia, yang bisa diartikan, kebutuhan paling mendasar adalah kesehatan.
Untuk itu pada peringatan HGN 2021 merupakan momentum penting dalam menggalang kepedulian dan meningkatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bersama membangun gizi menuju bangsa sehat berprestasi.
Semua lintas sektor dapat bersama-sama melakukan langkah strategis memperbaiki status gizi masyarakat dengan menurunkan stunting yang saat ini ada pada angka 24.000 anak yang mengalami stunting dan anemia pada remaja.
Maka dalam hal ini ditindaklanjuti dengan penentuan Lokus Stunting 2021 dalam SK Bupati tahun 2020, ditetapkan Desa Prioritas Pencegahan & Penanganan Stunting di Kabupaten Sidoarjo sebanyak 31 desa (8 desa di Kecamatan Jabon, 7 desa di Kecamatan Waru, 5 desa di Kecamatan Gedangan, 6 desa di Kecamatan Candi, 4 desa di Kecamatan Buduran dan 1 desa di Balongbendo).
Pada 2021 hasil analisa situasi ditentukan 24 desa prioritas (7 desa di Kecamatan Jabon, 7 desa di Kecamatan Waru, 3 desa di Kecamatan Candi, 3 desa di Kecamatan Sidoarjo (puskesmas Sekardangan), 2 desa di Kecamatan Buduran, 1 desa di Kecamatan Gedangan (Ganting) dan 1 desa di Kecamatan Balongbendo. Saat ini SK Bupati nya masih dalam proses.
“Upaya untuk menangani stunting dan anemia pada remaja tidak dapat diselesaikan bidang kesehatan saja, namun perlu dukungan dan kontribusi lintas program, lintas sektor, profesi dan semua mitra pembangunan yang ada di Kabupaten Sidoarjo,” tambahnya.
Kegiatan yang juga dikemas dalam diskusi panel ini menghadirkan narasumber dari Kasi Kesga dan Gizi Dinkes Kabupaten Sidoarjo, DPC Persagi, Dinas P3AKB Propinsi Jatim dan Ketua Umum DPP ISNA (Indonesia Sport Nutritionist Assosiation). (sty)