Kemenkeu Mengajar 5
MAN Sidoarjo, Sekolah Pertama di Tingkat Menengah Atas di Sidoarjo Dipilih Ikut Kemenkeu Mengajar

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sidoarjo menjadi sekolah pertama di tingkat menengah atas di Sidoarjo yang dipilih mengikuti Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Mengajar (KM).

Ya, pada KM 5 yang digelar serentak se-Indonesia, Senin (30/11/2020) secara virtual, MAN Sidoarjo termasuk satu dari 84 sekolah yang tersebar di 52 kota/kabupaten dari 19 provinsi, dan 1 di Malaysia yang ikut KM 5.

KM 5 berbeda dari KM-KM sebelumnya. Selain digelar secara virtual, sekolah yang dilibatkan pada KM 5 ini tidak hanya SD saja, tetapi mulai SD hingga SMA dan sederajat.

Guru Ekonomi MAN Sidoarjo, Ikhawatun Nisak bersyukur sekolahnya mendapat kesempatan dalam memfasilitasi muridnya belajar tentang manajemen keuangan langsung dari pemerintah pusat.

“Ada 50 siswa yang kami ikutkan. Mereka terdiri dari siswa kelas satu sampai kelas tiga, baik IPS maupun IPA,” kata Ikhawatun Nisak kepada suryakabar.com, Senin (30/11/2020).

Kepala MAN Sidoarjo, Abdul Jalil mengapresiasi panitia penyelenggara yang memberi kesempatan bagi MAN Sidoarjo untuk mengikuti KM 5.

“Kami bersyukur mendapat kesempatan ini, terkhusus bagi peserta didik dan para guru pendamping mata pelajaran ekonomi di sini,” tuturnya.

BACA JUGA:

Jalil menambahkan, adanya KM 5 agar bisa dimanfaatkan dengan baik. Sebagai pengetahuan tambahan materi yang diberikan di sekolah. Sehingga, mempermudah proses belajar mengajar dalam bidang ekonomi di MAN Sidoarjo.

“KM 5 ini memberi manfaat bagi peserta saat ini maupun kelak dimasa depan saat peserta sudah menjadi bagian dari birokrasi pemerintahan atau di bidang lain di dunia pekerjaannya nanti,” pungkasnya.

KM 5 merupakan rangkaian memperingati Hari Oeang Republik Indonesia ke-74 tahun 2020 dengan tagline, Dari Kami Untuk Negeri.

Selain kegiatan di kelas masing-masing, KM 5 juga mengundang perwakilan 10 anak terpilih dari tiap-tiap sekolah untuk diikutkan pada kelas virtual bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim.

Sri Mulyani menjelaskan bagaimana proses kerja dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Peserta diajak mengetahui bagaimana uang negara dikumpulkan dan dibelanjakan. Ia mengibaratkan proses pengumpulan iuran dan pembelanjaan oleh organisasi siswa di sekolah.

“Uang ini dikumpulkan untuk menjadi pendapatan negara yang dipakai belanja negara,” urainya.

Ia membeberkan beberapa jenis belanja negara seperti belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, belanja sosial, subsidi, dan bunga utang. “Orang yang bekerja atau mempunyai pendapatan, sebagian pendapatannya dibayar untuk pajak,” katanya. (sty)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *