Begini Serangkaian Acara Untaian Ecoprint Indonesia di Jatim

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Untaian Ecoprint Indonesia tiba di Sidoarjo, Selasa (10/11/2020). Kegiatan ini dimulai di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, 28 Oktober 2020 bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda kemudian bergeser ke Provinsi Banten pada 3 November 2020.

Pada Selasa (10/11/2020) serangkaian acara tersebut giliran di Provinsi Jawa Timur. Pagelaran karya bersama dengan membentangkan ecoprint hasil karya 519 ecoprinter dari 27 provinsi di Indonesia tersebut mengambil tema “Bersatu Bersama Berkarya untuk Indonesia” yang bertujuan untuk menularkan cinta ibu pertiwi melalui karya ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya alam dan menggali kreatifitas seni tata daun dan tata bunga.

Dari jumlah peserta tersebut, sekitar 75 persen berasal dari Sidoarjo, Kediri, Jember, Malang dan Surabaya. Jumlah bendera yang tersedia dan dikibarkan peserta di Jatim sebanyak 500 lembar.

Peserta yang didominasi ibu-ibu pengrajin batik ecoprint Jatim ini, selain mengibarkan bendera, juga turut mengenakan hasil karya batik ecoprintnya masing-masing.

Koordinator pengrajin batik ecoprint Jatim, di Sidoarjo, Riski Fakhrunnisa mengatakan, produk batik ecoprint yang ikut dipamerkan dalam pengibaran bendera Merah Putih, sudah terlebih dulu disiapkan para peserta.

“Produk batik ecoprint ibu-ibu di Jatim ini sudah jauh-jauh hari disiapkan. Baru selanjutnya kita ikutkan itu. Alhamdulillah, banyak pengrajin di sini yang ikut, dan antusias sekali,” kata Riski Fakhrunnisa kepada suryakabar.com, Rabu (11/11/2020).

BACA JUGA:

Menurut Riski, sapaan Riski Fakhrunnisa, serangkaian acara pengibaran bendera Merah Putih dalam Untaian Ecoprint Indonesia diharapkan menjadi semangat para peserta lebih berantusias memproduksi batik ecoprint.

Selain itu, mengajak para pengrajin menyosialisasikan kepada masyarakat tentang nilai lebih daripda batik ecoprint ini.

Sekaligus, bersama-sama mengajak peserta maupun masyarakat luas menggaungkan produk batik ecoprint sebagai icon produk Indonesia.

“Kami senang sekali, jika apa yang telah kita lakukan bersama ini bermanfaat bagi masyarakat luas. Terlebih jika muncul pengrajin baru. Atau minimal mengenalkan dulu produk batik ecoprint ini,” ujarnya.

Sejatinya, kata Riski, teknik pembuatan batik ecoprint tidak terlalu sulit jika pengrajin atau masyarakat mau rajin belajar membuatnya.

Apalagi, batik ecoprint tidak hanya bisa diaplikasikan ke kain saja. Tapi bisa di media lain seperti, kulit, piring, bahkan ke media kertas, meski pun dengan teknik yang berbeda.

“Kalau untuk bahan, dan corak produk batik ecoprint dari bahan alam. Produk batin ecoprint ini unik, dan menarik. Semua pengrajin pasti bisa, tinggal rajin berlatih dan terus berinovasi,” tuturnya.

Lebih jauh, imbuh Rizki, secara geografis dan lingkungan di Jatim sendiri, untuk memproduksi batik ecoprint tidak begitu susah. Banyak bahan baku dari perkebunan maupun pekarangan yang daun dari tanamannya bisa diaplikasikan untuk pembuatan karya batik ecoprint.

“Jangan hanya memanfaatkan daun dari tanaman di sekitar kita saja. Seperti cuka, garam kapur, kunyit, daun bawang bombai itu bisa lho menjadi bahan, tapi mesti rajin mencoba,” pesannya.

Setelah di TMII Jakarta, 28 Oktober 2020 kemudian di Benteng Speelwijk, Kawasan Banten Lama, Kota Serang, Banten, 3 November 2020 dan Jawa Timur, 10 November 2020, selanjutnya Untaian Ecoprint Indonesia akan digelar di Puncak Becici, Bantul, Jogjakarta, Kamis (12/11/2020). (sty)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close