Pilkada Surabaya
PDI-P Lebih Berpeluang Jika Whisnu Sakti Digandengkan Lia Istifhama

SURABAYA, SURYAKABAR.com – PDI-P lebih berpeluang menang melawan koalisi besar yang mengusung pasangan Machfud Arifin (MA)-Mujiaman Sukirno (Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya), jika calon yang diusung PDI-P menggandeng kader NU.

Sebab, keputusan MA memilih Mujiaman memungkinkan terjadi potensi perpecahan di antara parpol koalisi pengusung MA.

Menurut Ketua DPC Partai Hanura, Edi Rahmat jika itu terjadi adalah sebuah keuntungan besar bagi PDI-P. “Pak Whisnu Sakti Buana bisa mengambil KH Azhar Azrul Asumta (Gus Hans) sebagai wakil,” ungkapnya.

Namun, lanjut dia, akan lebih tampak dan lebih mudah memenangkan pilkada ini, jika Whisnu Sakti bergandengan dengan tokoh perempuan dan milenial NU, yakni Dr Hj Lia Istifhama.

Putri KH Masykur Hasyim, tokoh NU dan PPP Surabaya ini memiliki basis massa yang jelas, yakni dari Fatayat dan Muslimat NU.

“Kalau yang direkom pas, rasanya PDI-P akan memenangkan pertarungan ini. Meski dikeroyok delapan parpol, PDI-P sepertinya tidak punya beban, apalagi mereka punya pemilih militan.” tandasnya.

BACA JUGA:

Edi Rahmat mendapat tugas dari Koalisi Membangun Surabaya (KMS) yang beranggotakan enam parpol nonparlemen, Partai Hanura, Partai Perindo, PBB, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda, untuk menjalin komunikasi dan bersilaturahmi dengan Lia Istifhama dan Whisnu Sakti Buana.

Hanya saja, sampai saat ini KMS belum memutuskan akan mendukung siapa. Menurut Edi Rahmat yang juga juru bicara KMS, pihaknya ingin tahu dulu siapa calon yang akan direkom PDI-P. Sebab, itu yang menentukan peluang jadi tidaknya menjadi orang nomor satu di Surabaya.

“Kami koalisi KMS akan menentukan pilihan ketika rekom resmi PDI-P keluar. Kami berharap sih yang dapat rekom pasangan Whisnu Sakti-Gus Hans atau Whisnu Sakti-Lia Istifhama. Karena mempresentasikan nasionalis-religius,” ungkapnya. (be)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *