Ditengah Pandemi Covid-19, Ibu Dua Anak di Sidoarjo Ini Tetap Lancar Jalankan Bisnis

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Berangkat dari hobinya berjualan pakaian sejak lulus sekolah tingkat atas atau SMA 2001 silam, perempuan asli Sidoarjo ini sukses menjalankan bisnis rumahan. Perempuan itu bernama Fanida (40) tinggal di Desa Karanggayam, Kecamatan Sidoarjo Kota.

Ceritanya, Fanida yang saat ini dikaruniai dua anak itu, awalnya berjualan pakaian tanpa modal atau hanya bantu-bantu menjualkan dagangan tetangga rumah. Seiring berjalannya waktu, sekitar 2007 lalu dia mencoba berjualan sendiri dengan modal Rp 200 ribu.

“Awalnya pakaian yang saya beli saya jual lagi dengan sistem kredit. Paling sering ya celana jeans. Tapi itu gak lama, lalu pindah ke pakaian atasan saja, khusus wanita,” aku Fanida saat ditemui suryakabar.com, Rabu (13/5/2020).

Fanida akhirnya membeli langsung pakaian ke pembuatnya. Dia memilih sendiri menyesuaikan tren mode dan kriteria yang dirasa disukai banyak masyarakat.

“Sejak saya jualan langsung laris, Alhamdulillah. Pembeli banyak yang suka dengan pilihan saya. Mungkin karena saya milih motifnya yang warna seger, cantik, dan tidak termakan jaman. Bahkan ada pelanggan tetap yang memesan lewat saya minimal 15 sampai 20 potong,” terangnya.

BACA JUGA:

Namun saat ini, dia harus banting setir dulu, pindah ke produk lain. Ini karena saat ini, masyarakat lebih penting memenuhi kebutuhan Ramadhan. Disamping juga adanya pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk Surabaya Raya, termasuk Sidoarjo dan Gresik, sehingga tidak bisa datang memilih produk pakaian langsung dari pembuatnya.

“Pemesanan pakaian banyak. Tapi kurang pas kalau saya tidak datang ke pembuatnya sendiri. Karena itu, saat ini saya fokus dulu ke produk lain seperti jualan jajanan Lebaran. Alhamdulillah laris. Meskipun, bisa dibilang pemasukan menurun, tetapi tetap ada saja rejeki,” ujarnya.

Menghadapi pandemi Covid-19 ini, imbuh Fanida, baginya produk yang laris di pasaran untuk saat ini jajanan persiapan Lebaran seperti kue kering. Bahkan, saat ini dia mencoba membuat sendiri produk minuman yang lagi tren, yakni sinom.

“Saya menekuni usaha sudah lama, sistemnya saya cukup saling percaya. Semua berjalan lancar dalam kondisi apa pun. Memang sempat awal-awal dulu pernah modal dagang dibawa lari pelanggan. Tapi hikmahnya, pelanggan saya bertambah, dari mulut ke mulut produk yang saya jual laris, Alhamdulillah. Padahal saya pun tidak pernah jualan lewat sosial media,” pungkasnya. (sty)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *