Meski Ada Covid-19, Geliat Ekonomi Surabaya Jangan Sampai Berhenti
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya, Mahfudz menyatakan, roda perekonomian di Surabaya jangan sampai berhenti. Sebab, jika sampai stagnan, maka dampaknya sangat luar biasa bagi kehidupan masyarakat.
“Kami berharap perekonomian Surabaya jangan sampai berhenti, tetap harus berjalan seperti biasa. Namun, tetap harus mematuhi protokol kesehatan,” ujar Mahfudz, Rabu (13/5/2020).
Dia menjelaskan, jika mobilitas ekonomi Kota Surabaya sampai stagnan, tidak bergerak sama sekali, efeknya banyak warga yang butuh bantuan dari Pemkot Surabaya selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dampak sosialnya, muncul pendaftar-pendaftar penerima bantuan sosial yang saat ini masih semrawut soal data masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Masalahnya, apakah pemkot sanggup terus menerus memberikan bantuan sosial kepada warga terdampak, apakah anggaran kita bisa mengcover semua, meski ada bantuan dari pihak luar,” tegas politisi muda PKB ini.
BACA JUGA:
Mahfudz sepakat dengan pernyataan Presiden RI, Joko Widodo, masyarakat harus berdamai hidup berdampingan dengan virus corona. Artinya, aktivitas perekonomian tetap berjalan normal dengan mematuhi aturan protokol kesehatan, sehingga roda ekonomi tidak sampai lumpuh. “Jika sampai lumpuh, fatal akibatnya bagi kehidupan perekonomian rakyat,” jelasnya.
Lebih lanjut Mahfudz mengatakan, saat ini ada tren orang tiba-tiba jatuh miskin akibat roda perekonomian, eksistensi bisnis, perdagangan, dan jasa tidak berjalan.
Untuk itu, Komisi B DPRD Surabaya mendorong kepada Pemkot Surabaya agar aktivitas sektor ekonomi tetap jalan seperti biasa, ada PSBB atau tidak. Yang penting perekonomian tetap berjalan normal. Itu artinya pasar-pasar tetap beroperasi, sehingga ekonomi warga tetap hidup.
“Wajar jika banyak warga yang ingin mendaftarkan diri sebagai penerima MBR, akibat tidak ada penghasilan yang masuk, karena roda perekonomian alami stagnasi,” pungkasnya. (be)
