Sekolah Pembangunan Jaya 2 Sidoarjo Hadirkan Guru dari Belanda

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Sekolah Pembangunan Jaya 2, Gedangan, Sidoarjo menghadirkan  dua guru magang dari Belanda, Kayra (16) dan Sabrina (23) untuk berbagi ilmu pengetahuan tentang olahraga, budaya, dan desain.

Pihak sekolah akan memberi jam mengajar kepada kedua guru magang dari Negeri Kincir Angin itu lima hari kerja dalam seminggu yakni Senin sampai Jumat, dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB.

Kepala Sekolah unit TK Pembangunan Jaya 2, Sidoarjo, Linda Puspa Wardani mengatakan, internship atau guru magang dari Belanda itu sudah kesekian kalinya ada di Sekolah Pembangunan Jaya 2.

Kegiatan ini rutin dilakukan sekolah tersebut tiap tahun. Tahun ini guru magang sudah dilaksanakan sejak Februari 2020. Bekerjasama dengan lembaga non-profit dari Belanda.

“Dengan datangnya guru magang turut membantu guru di sekolah, memberikan materi tambahan kepada siswa. Mereka, berkesempatan mengajar mulai dari tingkat TK sampai SMA. Dijadwalkan mereka aktif mengajar sampai pertengahan April 2020,” kata Linda Puspa Wardani kepada suryakabar.com, Selasa (10/3/2020).

BACA JUGA:

Menurut Linda, kerjasama tersebut bentuk upaya sekolah selain memberi materi tambahan, juga membantu melatih siswa aktif berkomunikasi bahasa asing. Dalam kesempatan itu, bisa dimanfaatkan siswa maupun guru meningkatkan bakat, serta kualitas berbahasa asing.

sabrina guru belanda
Guru magang dari Belanda, Sabrina (23) mengajar konsep warna kepada murid TK Sekolah Pembangunan Jaya 2, Gedangan, Sidoarjo.

“Sekolah mendapat tambahan wawasan tentang model pembelajaran luar negeri, juga turut menambah penguasaan bahasa asing para siswa, termasuk para dewan guru. Sebab, mereka secara aktif ikut dalam setiap kegiatan sekolah,” terangnnya.

BACA JUGA:

Selain mendatangkan guru asing, imbuh Linda, sekolah juga sering mengirim siswa dan guru ke luar negeri. Tujuannya, selain mereka belajar langsung mengenal sistem pembelajaran luar negeri, juga dikenalkan dengan budaya asing.

“Kami berusaha memberikan kesempatan baik kepada siswa maupun guru untuk belajar berinteraksi langsung dengan masyarakat dunia, sehingga setelah mereka lulus, siswa sudah terbekali ilmu akademik maupun non-akademik,” pungkasnya. (sty)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *