16 Peserta Tidak Hadir Seleksi Tes Tulis Calon PPK KPUD Sidoarjo
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Ratusan peserta Petugas Pemilu Kecamatan (PPK) Sidoarjo selesai mengikuti tes tulis di atrium Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (30/1/2020). Dari total 343 peserta yang lolos seleksi administrasi, tercatat 16 orang yang tidak hadir.
Tes tulis berjalan lancar. Bahkan banyak peserta yang menyelesaikan tes, sebelum waktu dua jam yang disediakan panitia habis.
Seperti, seorang peserta dari Kecamatan Krian Sidoarjo, Yuni (33) mengatakan, materi tes sudah dikerjakan. Ada sebagian soal yang dianggap sulit, tapi tetap semangat.
“Kurang 15 menit waktu habis, tadi sudah saya kumpulkan. Sempat sih kesulitan menjawab soal, karena kurang persiapan kali ya. Sudah berusaha maksimal, tak belain ijin kerja ini, semoga bisa ikut tes lanjutan,” kata Yuni usai menjalani tes tulis, dan ditemui suryakabar.com, Kamis (30/1/2020).
BACA JUGA:
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sidoarjo, M Iskak mengatakan, tahun ini peserta PPK di Sidoarjo meningkat jumlahnya dari tahun sebelumnya.
“Setelah tes tulis, nanti peserta harus menghadapi tes wawancara. Setelah lolos, dan terpilih tidaknya masih ada seleksi lagi, tergantung hasil rangking masing-masing peserta,” katanya.
Ia menambahkan, peserta yang terpilih sebagai anggota PPK akan ditempatkan di 18 kecamatan di Sidoarjo. Ada lima petugas PPK tiap kecamatan. Diharapkan, setiap peserta yang lolos tes tulis agar tetap menambah pengetahuannya tentang kepemiluan.
“Nanti peserta diseleksi lagi. Dari hasil rangking tes wawancara, dipilih sepuluh besar. Peserta yang mendapat rangking satu sampai lima, dia lah yang terpilih sebagai anggota PPK. Tapi, yang rangking enam sampai sepuluh menjadi anggota cadangan,” terangnya.
Dalam pelaksanaan tes tulis calon anggota PPK KPUD Sidoarjo tersebut turut dihadiri sejumlah anggota KPUD dan Bawaslu Provinsi. Berlangsung sejak pukul 09.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB.
Iskak menambahkan, terkait peserta yang nantinya lolos proses seleksi KPUD Sidoarjo tetap dipantau. Mengantisipasi adanya kecurangan dari peserta.
“Peserta yang lolos tetap kita pantau. Kita kerjasama dengan berbagai instansi, seperti Bawaslu Sidoarjo. Jangan sampai ada peserta yang lolos ternyata salah satu tim kampanye, anggota parpol, atau tidak sekolah tapi punya ijasah. Berkaitan itu, kita juga antisipasi dari laporan masyarakat,” pungkasnya. (sty)