Variasi Olahan Ikan, Bandeng Dijadikan Steak Bandeng
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Kabupaten Sidoarjo dikenal sebagai penghasil ikan bandeng berkualitas tinggi. Ratusan hektar tambak bandeng terdapat di pesisir Kabupaten Sidoarjo dari utara yang berbatasan Kota Surabaya hingga selatan yang berbatasan dengan Kabupaten Pasuruan.
Ikan bandeng bisa dijadikan berbagai makanan dan masakan. Mulai krupuk bandeng, asap-asap bandeng, otak-otak bandeng dan lain lain. Tingginya nutrisi yang terdapat di ikan bandeng menjadikan ikan ini favorit bagi masyarakat untuk lauk pauk di meja makan sehari-hari.
Di Kabupaten Sidoarjo terdapat rumah makan yang menyuguhkan ikan bandeng sebagai menu utama. Di sini ikan bandeng tidak digoreng atau dibakar seperti olahan pada umumnya, namun ikan bandeng disini dijadikan steak bandeng tanpa duri.
Adalah rumah makan ‘Asap-Asap’ di kawasan Taman Pinang Sidoarjo. Ikan bandeng ukuran sedang diolah menjadi steak untuk memenuhi selera pasar.
Muhammad Ali pemilik rumah makan ‘Asap-Asap’ mengatakan, ide membuat steak bandeng ini karena melimpahnya ikan bandeng di Sidoarjo. Selain itu dirinya ingin membuat variasi yang lain dari olahan bandeng.
“Bandeng di Sidoarjo sangat melimpah dan saya ingin membuat menu yang lain dari bandeng ini. Sudah bosan dengan digoreng atau dibakar maka saya buat steak,” kata Muhammad Ali kepada suryakabar.com, Kamis (25/7/2019).
Ikan bandeng yang dipilih ukuran 250 gram hingga 300 gram per ekor. Ikan bandeng ini pasokan dari Kalanganyar Sedati yang dikirim sudah tanpa duri.
Bumbu ikan bandeng direndam dalam air campuran kunyit, bawang putih, kemiri, dan garam. Tidak lupa jeruk nipis untuk menghilangkan amis pada ikan. Ikan lantas digoreng setengah matang selanjutnya dibakar di atas hot plate hingga matang.
Penyajian steak bandeng ini ditambah sayuran wortel, jagung manis, buncis dan kentang dan diberi saus khusus untuk steak bandeng. “Saus steak bandeng berbeda dengan saus steak pada umumnya. Di sini kami memakai perpaduan tiga macam saus yakni saus barbeque, saus jamur dan saus panggang,” tambah Muhammad Ali.
Respons masyarakat Sidoarjo terhadap steak bandeng lumayan besar. Rata-rata perhari steak bandeng laku 25 hingga 30 porsi. “Alhamdulillah steak bandeng saya lumayan laris. Tiap hari pasti ada yang beli steak bandeng disamping menu menu lainnya,” tutur Muhammad Ali.
Lebih jauh Muhammad Ali menyebut, pengunjung yang datang ke tempatnya rata-rata penasaran dengan steak bandeng. Seperti yang dituturkan Ny Nur Aisyah warga Puri Indah Sidoarjo. Dirinya datang ke tempat tersebut untuk menikmati olahan steak bandeng yang lain dari pada yang lain.
“Aneh dan unik saja bandeng kok dijadikan steak. Biasa nya kan digoreng atau dibakar. Tapi ini rasanya enak dan tanpa duri jadi kapan kapan mau ajak anak-anak ke sini,” kata Nur Aisyah.
Hal senada diungkapkan Al Ansori. Karyawan swasta ini menyempatkan makan siang ke ‘Asap-Asap’ untuk menikmati bandeng steak. “Lumayan enak Mas. Apalagi ikannya tanpa duri. Harganya pun juga gak mahal hanya 37 ribu rupiah per porsi,” kata Al Ansori. (wob)