Turnamen AFK Surabaya 2018
Rebut Juara Turnamen Pra-musim, Kalimas FC Torehkan Sejarah di Asosiasi Futsal Kota Surabaya

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Kalimas Paruga FC menorehkan sejarah sebagai tim pertama yang merebut juara turnamen yang digelar Asosiasi Futsal Kota (AFK) Surabaya.

Nama lain dari tim Buana Mas FC Surabaya ini tampil sebagai juara turnamen pra-musim AFK Surabaya 2018, setelah di final menang telak, 5-0 (0-0) atas Godbless FC di Surabaya Futsal Center (SFC), Minggu (25/11/2018) petang.

Turnamen pra-musim AFK Surabaya 2018 merupakan event pertama yang digelar AFK Surabaya sejak terbentuk Oktober 2018 lalu.

Tampil di final tanpa diperkuat pemain andalannya Januar ‘Ayik’ Nur Arizal, Kalimas FC kesulitan membongkar rapatnya pertahanan Godbless FC di babak pertama. Skema bertahan total dan mengandalkan serangan balik yang dimainkan Godbless FC cukup efektif meredam gempuran yang dilancarkan Yudistira dkk. Hingga babak pertama berakhir skor imbang tanpa gol.

Mengawali babak kedua, Godbless FC tidak mengubah skema permainan. Mereka tetap memilih bertahan. Berkali-kali gawang Godbless FC mendapat tekanan dari Alif Rachmanda dkk, namun tetap saja tidak jebol.

marcel ayala
Pemain Kalimas FC, Marcel Ayala dinobatkan sebagai best player. Foto: es/suryakabar.com.

Menekan berkali-kali tidak menghasilkan gol, akhirnya Kalimas FC memecah kebuntuan mencetak gol justru lewat serangan balik cepat. Gol pembuka kemenangan Kalimas FC dilesakkan Marcel Ayala menit 25.

Kebobolan satu gol membuat fokus bertahan pemain Godbless FC goyah. Hanya berselang satu menit, Kalimas FC menggandakan keunggulan melalui Faridotul Ulum.

Gol ini lahir begitu mudah. Berawal dari kick in di daerah pertahanan Godbless FC, bola disodorkan ke mulut gawang. Ulum berdiri bebas tinggal membelokkan bola untuk menjebol gawang Godbless FC.

Unggul dua gol Yudistira dkk makin rileks memainkan tempo. Berbekal pengalaman, Yudistira sebagai pemain senior di Kalimas FC mampu memimpin rekan-rekannya mengontrol permainan.

Gol ketiga Kalimas FC tercipta menit 30 dari tendangan Dwi Cahyo. Tertinggal tiga gol, permainan Godbless FC makin tidak terkontrol.

Lahirnya gol keempat akibat foul keenam yang seharusnya tidak perlu terjadi. Pasalnya, pelanggaran yang dilakukan pemain Godbless FC terjadi di cirle Kalimas FC yang jauh dari pertahanan Godbless FC.

Eksekusi penalti dari titik kedua yang dilakukan Yudistira ketika pertandingan menyisakan waktu satu menit 34 detik mengubah skor menjadi 4-0.

Lagi-lagi kecerobohan dibuat pemain Godbless FC. Ini menyusul terjadinya pelanggaran akibat back pass. Hukuman tendangan tidak langsung didapat Kalimas FC. Set piece tendangan tidak langsung berhasil dimaksimalkan Zulthon Alifin saat laga kurang 40 detik sekaligus memastikan kemenangan Kalimas FC 5-0.

“Babak pertama kami kesulitan mencetak gol, karena antara pivot dengan pemain lain jaraknya jauh, sehingga ketika bola mantul dari pivot sering lepas dan dikuasai lawan,” kata Cahyanto ‘Antok’, Pelatih Kalimas FC menjawab suryakabar.com usai pertandingan.

Kelemahan di babak pertama kemudian dibenahi di babak kedua. Antok meminta agar dua flank lebih mendekat ke pivot. “Babak kedua anak-anak main lebih rapat. Selain itu, anak-anak bisa mencetak banyak gol di babak kedua, karena stamina lawan menurun,” jelasnya.

Keberhasilan Kalimas FC merebut juara makin lengkap, setelah pemainnya Marcel Ayala dinobatkan sebagai best player di turnamen ini. (es)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *