Sidoarjo Raih Dua Penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menganugerahkan dua penghargaan sekaligus kepada Pemerintah Kabupaten Sidoarjo pada malam Penganugerahan Good Practices Awards Top 25 Kovablik (Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik) dan Otonomi Award 2018 di Shangrilla Hotel Surabaya, Senin(22/10/2018).

Dua penghargaan yang diterima Pemkab Sidoarjo adalah kategori inovasi pelayanan Puskesmas Jabon “Sejiwa dengan Jempol”. Inovasi ini diciptakan untuk penanganan pada ibu hamil dalam rangka memberikan perhatian khusus.

“Sejiwa dengan Jempol” dinilai Pemeritah Provinsi Jawa Timur mampu mengurangi angka kematian ibu dan bayi.

Selain itu, Sidoarjo juga menerima penghargaan Otonomi Award 2018 Kategori Khusus Daerah dengan Profil Menonjol Bidang Pembangunan Inklusif. Penghargaan diserahkan langsung Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada Bupati Sidoarjo Saiful Ilah.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, tujuan dari diadakannya Top 25 Kovablik dan Otonomi Award untuk meningkatkan motivasi pemerintah kabupaten atau kota berlomba-lomba dalam membuat inovasi. Bagi inovasi yang masuk top 25 Kovablik akan diikutkan ke tingkat nasional.

“Penghargaan ini untuk merangsang kabupaten atau kota berloma-lomba menciptakan inovasi dan meningkatkan pelayanan publik di daerah,” terang Soekarwo.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahyo Kumolo yang hadir dalam acara tersebut mengapresiasi atas terselenggaranya acara Kovablik yang mampu mendorong pelayanan publik di pemerintah daerah lebih baik dengan menciptakan inovasi.

“Setiap pemimpin dimana pun bertugas harus mempunyai impian dan tujuan,” ujar Tjahyo Kumolo mengutip pidato Bung Karno.

“Sekecil apapun inovasi harus ada. Sebab, dengan memiliki inovasi artinya ada impian dan tujuan dalam bekerja,” kata Tjahyo.

Usai menerima penghargaan, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah merasa senang dan bangga atas prestasi yang diraih Puskesmas Jabon. Inovasi “Sejiwa dengan Jempol” merupakan pelayanan kesehatan ibu hamil yang paripurna dengan memenuhi 8 kriteria kehamilan sehat dan rencana persalinan yang aman dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Penguatan pendidikan inklusif juga menjadi perhatian khusus Pemkab Sidoarjo. Kepedulian Sidoarjo terhadap pendidikan inklusi telah dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 13 Tahun 2018.

“Sampai saat ini lembaga yang menyelenggarakan pendidikan inklusi tercatat ada 171 sekolah dan 25 Sekolah Luar Biasa (SLB). Dengan begitu, tujuannya agar pendidikan ABK (Anak Berkebutuhan Khsusus) terlayani dengan baik,” terang Saiful Ilah.

Sidoarjo juga menerima penghargaan dari Jawa Pos Institut of Pro-Otonomi (JPIP) yang diberikan atas perannya dalam melakukan pendampingan kepada masyarakat yang memiliki gangguan mental. Penghargaan diberikan kepada Bupati Sidaorjo Saiful Ilah usai acara.

Komunitas Peduli Kesehatan Mental (Kopisemel) yang dibentuk Puskesmas Krian, berawal dari keprihatinan melihat kodisi orang yang mengidap gangguan mental kemudian oleh keluarganya dipasung dan diasingkan. Komunitas ini dibentuk, 25 Oktotober 2015. Penggagasnya dokter yang bertugas di Puskesmas Krian, dr. Ratna Dewi Rahmawati. (wob)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *