Ini Prediksi BMKG Terkait Awal Musim Hujan di Jawa Timur
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Juanda di Sidoarjo menyatakan sebagian wilayah Jawa Timur akan memasuki musim hujan pada awal November. Ini berdasarkan hasil pengolahan analisis data serta mempertimbangkan kondisi fisis dinamika atmoster lautan.
Diperkirakan kondisi El Nino lemah akan terbentuk pada kwartal IV 2018 dengan peluang 70 persen. Anomali SST Indonesia diprediksi berangsur menghangat mulai Oktober 2018. Sementara itu Monsun Asia diprediksi mulai menguat mulai akhir Oktober 2018.
“Kondisi diatas akan berdampak pada mundurnya awal musim hujan 2018/2019 di wilayah Jawa Timur,” kata Nurhuda, Koordinator BMKG Jawa Timur kepada wartawan di Kantor BMKG Juanda Sidoarjo, Selasa (25/9/2018).
Nurhuda mengatakan, gambaran umum prakiraan musim hujan 2018/2019 di Jawa Timur di awal November 2018, sementara prakiraan paling awal musim hujan pada September di daerah sekitar Gunung Bromo dan Semeru serta Malang bagian tenggara dan Lumajang bagian barat daya.
“Paling akhir memasuki musin hujan pada Desember di wilayah Probolinggo bagian timur laut, Situbondo dan Bondowoso bagian utara, Situbondo bagian timur laut dan timur, Banyuwangi bagian timur laut dan Banyuwangi bagian selatan,” tambah Nurhuda.
Masih kata Nurhuda, BMKG juga memprediksi puncak musim hujan jatuh pada Januari dan Februari 2019.
“Pada saat awal musim hujan diperkirakan ada angin puting beliung di sekitaran daerah Surabaya, Sidoarjo, Gresik. Sementara itu juga diprediksi terjadinya tanah longsor dan banjir bandang,” terang Nurhuda.
Nurhuda menjelaskan, gelombang laut diperkirakan normal belum ada tanda-tanda gelombang tinggi. Gelombang laut diprediksi paling tinggi sekitar dua meter.
“Untuk daerah khususnya Laut Jawa, gelombang yang paling tinggi hanya mencapai dua meter. Itu terjadi diperkirakan di daerah Bawean Gresik dan Ketapang Banyuwangi,” jelasnya. (wob)