Polresta Sidoarjo Kerahkan 1.400 Personel saat Pilkades Serentak
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Sidoarjo akan dilaksanakan serentak, Minggu (25/3/2018). Untuk mengantisipasi kerawanan, Polresta Sidoarjo mengerahkan 1.400 personel polisi.
Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji mengatakan, kemampuan Polresta Sidoarjo 996 personel. Itu sebabnya, akan ada bantuan personel dari Polda Jatim, Polrestabes Surabaya, Polres Mojokerto dan Pasuruan.
“Dari Polda Jatim personel Dalmas dan Sabhara dan dari Polres tetangga yakni dari Polrestabes Surabaya, Mojokerto dan Pasuruan,” kata Himawan kepada wartawan di Mapolresta Sidoarjo, Selasa (20/3/2018).
Himawan menambahkan, semua personel akan dikirim ke lokasi tempat pemungutan suara, H-1 untuk pengamanan distribusi logistik. Pada hari H pengamanan proses pemilihan dan H+1 personel pengamanan akan ditarik dikembalikan ke Polres masing-masing.
“Konsep pengamanannya di setiap desa dikerahkan 20 orang personel kepolisian,” tambah Himawan.
Himawan mengakui, ada beberapa potensi kerawanan, yang paling utama, karena Pilkades lebih dekat dengan emosional warga, sehingga potensi gesekan lebih tinggi.
“Untuk mengantisipasi serta memetakan kerawanan, selama ini kami terus memonitor setiap perkembangan desa yang bakal menggelar Pilkades,” sambung Himawan.
Masih kata Himawan, antara satu desa dengan desa yang lain yang lebih banyak pemilihnya atau DPT nya juga lebih berpotensi, sehingga perlu pemetaan yang matang dan antisipasi dalam berbagai potensi kerawanan. Sebelumnya juga sudah dilakukan rapat koordinasi dengan Pemkab Sidoarjo beserta panitia pemilihan.
“Pilkades serentak di Sidoarjo akan digelar, Minggu (25/3/2018) yang diikuti 70 desa. Yang akan melaksanakan dengan sistem e-voting 14 desa, sistem ini hal baru, sehingga perlu antisipasi,” terangnya.
Himawan menjelaskan, mulai dari kesiapan panitia, sosialisasi ke masyarakat juga terus dilakukan menjelang pelaksanaan Pilkades serentak. Pihaknya optimistis, sebagian besar warga Sidoarjo sudah paham dengan cara baru memilih kadesnya dengan sistem e-voting. Tapi tetap waspada kemungkinan ada potensi kerawanan, karena belum semua faham.
“Pengamanan akan dilakukan secara statis, yakni pengamanan di desa di areal TPS-TPS. Dan dilakukan secara dinamis yakni patroli setiap hari yang dilakukan personel,” jelasnya. (pn)