Kupu Kupu Malam Antarkan Surabaya Juara Favorit Lomba Fashion Show Kriya Batik

SURABAYA – Motif kupu-kupu malam menghantarkan Kota Surabaya menyabet juara favorit lomba Fashion Show Kriya Batik Dekranasda Provinsi Jawa Timur 2018 di Surabaya, Kamis (15/3/2018).

Juara direbut Kota Madiun dan Nganjuk berada di posisi runner up, sementara Kota Malang menempati peringkat ketiga.

Juri lomba Fashion Show Kriya Dekranasda Provinsi Jawa Timur 2018 dari Dekranas Jakarta, Reny Feby mengatakan, Kota Surabaya menampilkan kerajinan batik yang luar biasa dengan judul motif yang kreatif “Kupu-kupu Malam” mencerminkan eks lokalisasi Dolly yang bangkit menjadi pengrajin pemula yang handal dan sukses.

Lomba kriya batik yang diselenggarakan Dekranasda Jawa Timur cukup bagus, karena pertama kali diselenggarakan Dekranasda di Indonesia.

Kegiatan ini untuk membangkitkan kreativitas minat para pembatik mendesain corak batik agar batik lebih bervariasi dalam pewarnaannya maupun fashion show. Semuanya jika dipadukan menjadi komposisi yang cukup bagus, sehingga fashion dari Jawa Timur bisa nomor satu dan terus bisa go internasional.

Selama dua hari menjadi juri dari lomba fashion show kriya ini dan mengamati kerajinan dari 61 batik yang diikutkan lomba dari 19 kabupaten dan 7 kota di Jawa Timur, kerajinan batik dilihat dari komponen dan bahan baku serta motif cukup berkembang sesuai sosial budaya lokal setempat.

Seperti peserta lomba dari Kota Surabaya yang mengangkat kondisi sosial di daerah bekas Lokalisasi Dolly masyarakatnya untuk bangkit mengubah kehidupannya dalam mengais rejeki menjadi pengrajin dan pengusaha kecil. Ekspresi sosial masyarakat eks Lokalisasi Dolly tersebut ditorehkan dalam goresan judul batik yang cukup bagus “Kupu-kupu Malam”.

Kerajinan batik dari Pacitan yang warna motifnya mencerminkan alam tumbuh-tumbuhan yang byur pantai selatan Jawa Timur. Kemudian Trenggalek dan Kota Malang, batiknya banyak bervariasi warna dalam corak yang menggambarkan daerah yang subur tersebut, sehingga bisa menjadi kiblat daerah-daerah lain di Jawa Timur.

Lomba Fashion Show Kriya Dekranasda Jawa Timur ini selain mendatangkan juri dari Dekranas Reny Feby, juga ikut menilai juri dari Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta Farida dan Dosen UK Petra dan Ketua Komunitas Batik Jawa Timur Lintu Tulis Lysantoro.

Kreteria penilaian ada dua yakni batik dilihat dari motif, komposisi warna, kreativitas, keharmonisan antar judul, sumber dan motif serta kualitas masing-masing nilainya, 25 persen, 20 persen, 20 persen, 20 persen dan 15 persen. Kemudian kriteria penilaian fashion show yaitu; keserasian baju dan make up serta cat walk/gesture/mimik wajah. Para juara mendapatkan uang pembinaan dan plakat Dekranasda. (mer)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *