Manulife Luncurkan Asuransi Penyakit Kritis di Surabaya

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Manulife Indonesia meluncurkan asuransi penyakit kritis murni atau MiUltimate Critical Care di Surabaya. Asuransi ini menguntungkan nasabah, karena premi yang dibayarkan bisa kembali setelah 20 tahun.

Keberanian Manulife ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam menjaga kesehatan. Dalam asuransi penyakit kritis ini yang diberi nama MiUltimate Critical Care menyediakan pembayaran manfaat bagi nasabah yang didiagnosa menderita salah satu dari 50 penyakit kritis, seperti stroke, kanker, gagal ginjal, dan penyakit-penyakit yang dianggap berbahaya bagi masyarakat.

“Ketika masyarakat terkena penyakit kritis, yang dibayangkan berapa biaya yang akan dibutuhkan. Penyakit itu bisa memiskinkan orang,” kata Novita Rumngangun, Direktur & Chief Marketing Officer Manulife Indonesia, di Surabaya.

Untuk itu, ujar dia, masyarakat memerlukan persiapan-persiapan untuk menanggung kemungkinan biaya yang dikeluarkan. Dari persoalan itu, manulife memberikan keputusan untuk mengeluarkan produk kesehatan dengan menanggung 50 penyakit kritis. Kebijakan ini, lanjut dia, belum tentu asuransi lain mau menanggungnya. Apalagi, dalam produk asuransi terbaru ini biaya premi bisa diambil hingga 160%.

“Jangka waktunya minimal 5 tahun, tetapi dalam 20 tahun premi akan dikembalikan. Tidak ada yang berani asuransi lain menggunakan kebijakan ini,” terangnya.

MiUltimate Critical Care sengaja didesain untuk memberikan jaring pengamanan sekaligus ketenangan pikiran kepada nasabah. Sebab banyak nasabah yang harus fokus pada biaya saat sedang sakit. Padahal mereka seharusnya fokus pada penyembuhan.

Produk baru ini, lanjut Novita, akan menyasar segmen usia 25 hingga 40 tahun. Usia tersebut menjadi bidikan karena masuk kategori usia produktif dengan tingkat populasi yang sangat banyak. “Asuransi ini kami tawarkan di ritel agency dan nasabah perbankan an,” jelasnya.

Merry Tanhart, Agency Territory Head Surabaya mengatakan, Manulife selalu memberikan kemudahan bagi nasabah. Buktinya, selama Januari hingga Maret 2017 biaya klaim untuk tingkat nasional sebesar Rp1,61 triliun, berarti ada sekitar Rp 13,4 miliar setiap hari. Sementara Surabaya klaimnya mencapai Rp 37,7 miliar atau Rp 209 juta setiap hari. “Itu untuk Q1, jadi tidak ada yang dipersulit. Ini untuk membantu masyarakat, produk ini sangat menguntungkan,” katanya.

Meski produk ini tergolong baru, Merry mengaku sangat yakin asuransi ini bisa menyumbangkan 5-10% dari Jatim ke nasional. Karena produk ini menguntungkan masyarakat. “Bayangkan siapa yang berani seperti Manulife, uang ini nanti kembali lo…” paparnya. (arf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *