Bedah Buku Crazy Marketing, Pacu Pelindo III Berpikir Out of The Box

SURABAYA, SURYAKABAR.com – PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) menyelenggarakan kegiatan bedah buku berjudul “D’Gil! Marketing Think Like There Is No Box”.

Buku yang ditulis Ahmad Bambang tersebut dibahas tuntas oleh penulisnya yang hadir sebagai nara sumber, Jumat (28/7/2017). Seminar yang diselenggarakan di Ruang Bromo Lantai 5 Kantor Pusat dihadiri Direksi Pelindo III, Direksi Anak Perusahaan, Pejabat Struktural setingkat Senior Manager dan Asisten Senior Manager, General Manager dan Para Manager Pelabuhan Tanjung Perak, Tim I-Change dan Tim Project Manager Officers (PMO).

Acara bedah buku ini bertujuan untuk memacu semangat dan kinerja pegawai Pelindo III. Apapun untuk memenangkan kompetisi demi kemajuan perusahaan harus dilakukan dan diupayakan guna mencapai target yang ditentukan.

Dirut Pelindo III, Ari Akshara mengatakan, sebagai BUMN yang bergerak dalam layanan jasa kepelabuhanan, setiap tahunnya target laba yang ditentukan pemegang saham semakin meningkat. Untuk mencapai hal itu, ide-ide gila (out of the box) dalam marketing harus dipacu. “Untuk itu saya mengundang Bapak Ahmad Bambang untuk membagikan tips kesuksesannya saat memimpin salah satu BUMN oil company terkemuka di Indonesia, Pertamina,” kata Ari Akshara.

Ahmad Bambang yang menjadi salah satu staf ahli di Kementerian BUMN dalam bukunya membahas tentang Teori D’Gil (CRAZY) Marketing dengan contoh kasus di beberapa perusahaan, dan tentu saja di BUMN yang pernah dipimpinnya. Ia menjelaskan, kunci sukses saat memimpin adalah berfikir & bertindak tidak biasa atau dengan kata lain “gila”. “Ini merupakan terobosan baru dan telah terbukti, sehingga dapat diterapkan di semua sektor industri,” jelasnya.

Buku yang berisi teori ”CRAZY”, Combining, Reducing, Adventuring, Zooming, Yoyo-ing. Ahmad Bambang yang pernah dianugerahi sebagai tokoh berprestasi dalam bidang marketing dari Kementerian BUMN ini mengatakan, penggunaan istilah “crazy” atau “gila” memiliki makna dalam dunia marketing. Sebab dengan cara “gila” orang akan berani membuat sesuatu baru. “Kenapa saya bilang gila, karena orang gila itu kalau salah, nggak pernah berdosa. Kalau ada orang yang gila, orang yang membuat sesuatu yang baru kalaupun salah dia nggak boleh disalahin. Kan terobosan yang dibuat. Kalau begitu (disalahin), nggak ada namanya inovasi,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ari Askhara mengatakan, bedah buku ini sangat bermanfaat bagi Pelindo III, khususnya dengan target laba. Banyak strategi yang dimunculkan di buku ini. Dengan beberapa ide gagasan atau sebuah inovasi untuk mendapatkan target marketing. “Jadi pegawai bisa mencontoh gagasan pemikiran atau ide CRAZY yang artinya, pegawai bisa bebas melakukan suatu terobosan baru yang kalaupun salah tidak boleh disalahin karena terobosan itu bebas dilakukan siapapun,” tukasnya.

Saat ini ia pun melihat pegawai di Pelindo III Grup telah membuat banyak hal baru diluar usaha yang dilakukan, banyak ide terobosan yang dilontarkan seperti membuat unit usaha dredging, air bersih, supply bahan bakar untuk terminal kita sendiri dan lain sebagainya. “Saya yakin, hal ini akan membuat Pelindo III menjadi semakin maju karena kita berpikir sebagai entepreneur, yang berpikir bagaimana dengan berbagai keterbatasan tapi kemajuan dapat diraih dalam segala hal, karena Business as usual is not an option dan pasti nya akan usang karena kita akan sama dengan yang lain dan tidak akan dilihat oleh pelanggan,” pungkasnya. (mer)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *