Pendidikan
Mahasiswa Kurang Mampu Jadi Wisudawan Berprestasi UMM

MALANG, SURYAKABAR.com – Ayu Suryandari dinobatkan sebagai lulusan berprestasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), ternyata menyimpan sebuah cerita perjuangan yang luar biasa.

Gadis asal Bengkulu itu membuktikan, keterbatasan ekonomi bukanlah tembok penghalang untuk meraih segudang prestasi.

Ia, seorang anak petani yang dibesarkan di tengah kebun, berhasil menaklukkan tantangan dan mengukir namanya dengan tinta emas di almamaternya.

Perjalanan Ayu di Kampus Putih tidak dimulai dengan mudah. Lahir dari keluarga petani dengan ekonomi menengah ke bawah, tantangan finansial menjadi rintangan pertama yang harus dihadapinya.

Kegalauan akan biaya kuliah sempat membayangi mimpinya, namun semangatnya untuk menimba ilmu di tanah Jawa jauh lebih besar.

Baca Juga:  UMM Luncurkan Program Beasiswa Indonesia Emas

Ayu tidak menyerah. Di sela-sela kesibukan akademisnya, ia rela bekerja paruh waktu di sebuah kedai kopi demi menambah uang saku dan meringankan beban orang tuanya.

Bahkan ia sempat bingung, karena tidak ada biaya ketika menginjak semester tiga. Beruntung, berkat berbagai informasi dan peluang beasiswa di UMM, ia mampu melanjutkan kuliah.

Titik terang mulai muncul ketika Ayu mendapatkan Beasiswa Bakti Tani dari Yayasan Khow Kalbe. Beasiswa dengan syarat utama merupakan anak petani, berkuliah di jurusan pertanian, dan memiliki IPK di atas 3,5, membuat Ayu percaya diri mendaftar dan berhasil lolos.

Baca Juga:  Universitas Brawijaya Salurkan Beasiswa Dana Abadi Pertama untuk 50 Mahasiswa

Beasiswa tersebutlah yang menopang biaya pendidikannya, sehingga membuatnya lebih fokus dalam perkuliahan dan prestasi.

Dan prestasi itu datang silih berganti. Sejak menjadi mahasiswa baru, Ayu sudah menunjukkan kelebihannya dengan masuk melalui jalur prestasi non-akademik dan meraih penghargaan UMM Students Awards 2021.

Keaktifannya berlanjut di dunia organisasi, mulai dari menjabat sebagai Sekretaris Bidang Organisasi HMPS Agribisnis, Bendahara Umum Senat Mahasiswa, hingga menjadi Sekretaris di UKM Business Entrepreneur.

Tak hanya di bidang organisasi, Ayu juga unjuk gigi dalam berbagai kompetisi dan program bergengsi. Ia menjadi bagian dari Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) yang lolos hingga ke ajang Abdidaya Nasional 2023, serta berhasil lolos Insentif Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah (PKM AI) 2024 yang artikelnya terbit di jurnal terindeks Sinta 3. Pengalaman internasional pun ia jajaki melalui program International Company Visit ke Singapura.

Baca Juga:  FKG Unair Jalin Kerja Sama dengan Tehran University di Bidang Akademik hingga Riset Internasional Bersama

Motivasi terbesar Ayu berakar kuat dari tanah kelahirannya. Keprihatinannya melihat fluktuasi harga hasil pertanian yang kerap merugikan para petani di desanya menjadi alasan utama ia memilih jurusan Agribisnis.

Meskipun tak jarang menerima cemoohan karena memilih jurusan pertanian meski telah merantau jauh ke Pulau Jawa, tekadnya tak goyah.

“Kalau saya bisa kuliah pertanian, siapa tahu saya bisa memajukan minimal pertanian di daerah saya,” ungkap Ayu.

Kini, setelah menyelesaikan studi sarjananya, Ayu tidak berhenti. Ia melanjutkan pendidikannya melalui program fast track dan sudah memasuki semester kedua di Agribisnis UMM.

Harapannya sederhana, yaitu menyelesaikan pendidikan dan kembali untuk mengimplementasikan ilmunya, membawa mimpi yang lebih besar untuk tanah kelahirannya.

“Berharapnya dengan saya mendapatkan fasilitas pendidikan yang lebih baik, harapannya juga saya bisa membawa mimpi yang lebih besar saat nanti pulang,” ucapnya. (abs)