Berita Sidoarjo
Dekesda Sidoarjo Gelar Festival Gamelan Kahuripan, Lestarikan Karawitan

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Dewan Kesenian Daerah (Dekesda) Sidoarjo menggelar Festival Gamelan Kahuripan. Kegiatan yang digelar di Pendapa Delta Wibawa, Minggu (27/7/2025) siang itu dalam rangka melestarikan budaya.

Kegiatan dibuka penampilan dalang Ki Muki Aiman Dharma Anugrah. Dalang cilik ini merupakan siswa SMP YPM 1 Taman. Festival Gamelan Kahuripan diikuti 22 peserta, 15 dari sekolah mulai SD hingga SMA dan 7 peserta umum.

Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana, mengatakan, agar terus lestari, karawitan harus terus dikenalkan kepada remaja khususnya murid sekolah.

Baca Juga:  Dekesda Gelar Pameran Lukisan Lintas Generasi

“Saat ini banyak sekolah yang memasukkan kesenian daerah seperti karawitan pada kegiatan ekstrakurikuler mereka dan Alhamdulillah banyak murid yang menyukainya. Ini harus terus berlanjut. Sekolah-sekolah tersebut kini sudah mempunyai gamelan,” ujar Mimik.

Ribut Wijoto, Ketua Dewan Kesenian Daerah (Dekesda) Sidoarjo mengatakan, Festival Gamelan Kahuripan ini merupakan tahun ketiga.

Baca Juga:  Sekjen PKB Hasanuddin Wahid Minta Kader di Malang Jaga Loyalitas Kebangsaan

“Kami dari dewan kesenian ingin memberikan wadah dan ruang. Yang menggembirakan, saat ini sudah banyak SMP dan SMA yang menyertakan karawitan sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Ini merupakan langkah keberlanjutan budaya kita,” tutur Ribut.

Ia melanjutkan, di dua tahun sebelumnya, semua peserta berasal dari sekolah, namun kali ini Festival Gamelan Kahuripan ini juga diikuti komunitas karawitan di Kota Delta.

Komunitas yang mengikuti di antaranya, PGRI Smart Learning Character Center (PSLCC), Akshaya Patra, Sri Kahuripan, Sekarang Kawedar, KKI dan Suara Nusantara Jayandaru Jayandaru dan komunitas lainnya.

Baca Juga:  Hari Anak Nasional 2025, FKG Unair dan IDGAI Jatim Periksa Gigi dan Mulut 50 Anak Berkebutuhan Khusus

“Nah, selama ini mereka aktif berlatih. Festival ini merupakan wadah bagi mereka untuk tampil. Saya harap karawitan di Sidoarjo semakin berkembang,” imbuhnya.

Menurut Ribut, setiap pagelaran gamelan, dirinya selalu menyandingkan dengan Nembang Macapat Gagrak (cengkok) Sidoarjo yang punya ciri khas dibanding kota lain.

“Macapat Gagrak Sidoarjo mengambil inspirasi darul suluk wayang Porongan yang diinisiasi Almarhum Ki Suwoto Ghozali,” tutup Ribut. (sat)