Berita Sidoarjo
Dakesda Sidoarjo Gelar Parade Teater Selama Tiga Hari, Tahun Ini Angkat Tema Dardanella Legacy of Theatre

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Dewan Kesenian Daerah (Dakesda) kembali menggelar Parade Teater Sidoarjo yang kali ini mengangkat tema “Dardanella: Legacy of Theatre”.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 18 hingga 20 Juli 2025, menjadi ajang unjuk kreativitas bagi seniman teater Sidoarjo sekaligus momen mengenang kiprah Dardanella, kelompok teater legendaris asal Sidoarjo yang mendunia.

Kegiatan dibuka dengan diskusi publik “Dardanella, A Legacy of Theatre” di Rumah Budaya Malik Ibrahim, Jumat (18/7/2025).

Sedangkan opening ceremony digelar, Sabtu (19/7/2025) malam di Dekesda Art Centre, Jalan Erlangga, dengan pertunjukan kolaborasi seni tradisi dan teater modern.

Baca Juga:  Teater Alif Smamda Surabaya Gelar Pentas Idealis, Tampilkan Tiga Drama Genre

Usai pembukaan, sajian Reog Cemandi dan Teater Kompas MAN 1 Nganjuk, menarik ratusan penikmat seni yang datang.

Reog asal Desa Cemandi, Kecamatan Sedati sangat menarik karena meskipun bernama Reog, namun tidak ada penampilan reog seperti pada umumnya. Reog ini merupakan warisan budaya takbenda yang dimiliki Sidoarjo.

Reog Cemandi mempunyai ciri khas tersendiri terutama pada penggunaan instrumen musik yang hanya menggunakan kendang serta topeng sepasang pria dan wanita.

Baca Juga:  Persiapan Fornas VIII 2025 NTB, KORMI Sidoarjo Gelar Pemusatan Latihan dan Pembekalan Kontingen

Ketua Komite Teater Dekesda, Jefry Dio Firmansyah, mengungkapkan, tahun ini parade teater berkolaborasi dengan 21 komunitas teater lokal Sidoarjo.

“Kalau tahun lalu kami mengusung tema Spirit of Dardanella, tahun ini lebih pada aspek warisan atau legacy dari Dardanella. Kami ingin melanjutkan semangat mereka dalam berkesenian yang mendunia,” ujarnya.

Puncak acara digelar, Minggu (20/7/2025) dengan menampilkan 14 pertunjukan teater modern dari kalangan pelajar hingga komunitas umum. Seluruh pertunjukan dipusatkan di Dekesda Art Centre dan mendapat sambutan antusias dari masyarakat.

Sementara itu, Ketua Dekesda Sidoarjo, Ribut Wijoto, menekankan pentingnya mengangkat kembali nama Dardanella sebagai inspirasi.

“Dardanella bukan sekadar kelompok teater, tapi juga bagian dari sejarah pergerakan kebudayaan dan kemerdekaan Indonesia. Mereka memulai dari Sidoarjo dan bisa tampil di level internasional,” jelasnya.

Baca Juga:  Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana Dikabarkan Sakit Keras, Padahal Sehat Walafiat

Ia menambahkan, nilai-nilai yang diwariskan Dardanella seperti nasionalisme, keberagaman, dan semangat kewirausahaan perlu dihidupkan kembali di tengah generasi muda.

“Ini bukan sekadar pertunjukan seni, tapi juga wadah membentuk karakter dan semangat kebangsaan,” tegas Ribut.

Dengan semangat itu, Parade Teater Sidoarjo #2 tidak hanya menjadi ajang seni, tetapi juga ruang refleksi terhadap sejarah dan motivasi baru untuk terus berkarya.

Dekesda berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan yang lebih besar di tahun-tahun mendatang. Ribut menambahkan, kegiatan ini didukung penuh Ketua DPRD Sidoarjo, Abdillah Nasih dengan dana Pokok-pokok Pikiran (Pikir) anggota dewan.

Ribut berharap, pertunjukan teater bisa dinikmati warga Sidoarjo lebih luas, karena dalam setiap pertunjukan selalu ada pesan mendalam. (sat)