Berita Sidoarjo
Mensos Gus Ipul Kunjungi Rumah Duka Korban Longsor Pacet-Cangar di Kloposepuluh Sidoarjo
SIDOARJO, SURYAKABAR com – Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berkunjung ke Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo di rumah duka korban tanah longsor yang terjadi di kawasan Pacet-Cangar, Kabupaten Mojokerto, Kamis (3/4/2025).
Takziah dilakukan Gus Ipul, Minggu (6/4/2025) malam. Gus Ipul tiba di rumah duka pukul 18.45 WIB kemudian mengikuti doa bersama.
Gus Ipul didampingi Bupati Sidoarjo Subandi, Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing dan Dandim 0816 Letkol Inf Dedyk Wahyu Widodo. Gus Ipul menyampaikan belasungkawa mendalam dan mendoakan agar para korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Kita doakan bersama agar dosa-dosa mereka diampuni, amal ibadah mereka diterima, dan ditempatkan bersama orang-orang saleh serta Rasulullah SAW,” tuturnya.
Mantan Wagub Jatim ini berpesan agar keluarga korban tabah dan sabar menghadapi musibah ini. “Kita semua tentu tidak menginginkan bencana, tapi ini adalah bagian dari ujian. Semoga keluarga yang ditinggalkan, terutama anak-anak dan cucu korban, diberikan kekuatan dan ketabahan,” imbuh Gus Ipul.
Kepada keluarga korban, Gus Ipul menyerahkan santunan. Mensos menyebutkan, masing-masing korban meninggal dunia menerima bantuan sebesar Rp15 juta.
“Ini adalah bagian dari bentuk kehadiran negara, khususnya Kementerian Sosial dalam penanganan bencana. Tugas kami ada dua, menyiapkan pengungsian dan logistik, bekerja sama dengan pemerintah daerah,” jelasnya.
Gus Ipul juga mengapresiasi kerja sama cepat antara relawan Tagana, masyarakat, dan pemerintah daerah dalam proses evakuasi. Ia menyebut, dapur umum telah didirikan untuk mendukung logistik evakuasi yang melibatkan ratusan orang setiap hari.
Gus Ipul menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam. Menurutnya, tanah longsor sebenarnya memiliki tanda-tanda awal yang bisa dikenali, seperti pergerakan tanah kecil atau perilaku hewan yang tidak biasa.
“Kita harus lebih cermat dan waspada. Meskipun tidak bisa dipastikan kapan bencana terjadi, tapi ada teknologi dan perhitungan yang bisa digunakan untuk prediksi,” tegasnya.
Gus Ipul mengajak masyarakat untuk menjadikan musibah ini sebagai pelajaran bersama dalam meningkatkan kesadaran akan potensi bencana di sekitar.
“Kalau kita hidup di daerah rawan bencana entah itu longsor, banjir, atau gunung berapi mari kita bangun kesadaran kolektif agar lebih siap dan waspada,” pungkasnya.
Tujuh warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, meninggal dunia setelah mobil yang mereka tumpangi tertimbun longsor saat perjalanan dari Pacet Mojokerto ke Batu Malang, Kamis (3/4/2025). Musibah tersebut juga merenggut tiga nyawa lain yang merupakan satu keluarga warga Trawas Mojokerto. (sat)