Lebaran 2025
Pemkot Surabaya Gelar Gerakan Pangan Murah Jaga Stabilitas Harga Pangan Jelang Lebaran 2025
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai upaya stabilisasi harga pangan menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah. GPM kali ini, dilaksanakan di Halaman Kantor Kecamatan Tandes, Surabaya, Rabu (19/3/2025).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti, mengatakan, GPM bertujuan untuk memastikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan bagi masyarakat menjelang Idulfitri 1446 Hijriah.
“Pemkot Surabaya memberikan kemudahan akses bagi masyarakat untuk memperoleh bahan pokok dengan harga yang terjangkau,” kata Antiek.
Dalam GPM menjelang Lebaran 2025 ini, tersedia berbagai komoditas pangan, antara lain Beras Setra Ramos (19 zak) dengan harga Rp71.000/5kg, Beras Candi Mulyo (43 zak) dengan harga Rp43.500/3kg, Beras SPHP (382 zak) dengan harga Rp56.000/5kg, MinyaKita botol (120 lt) dengan harga Rp15.500/lt, MinyaKita (176 ltr) dengan harga Rp14.700/lt, dan aneka olahan daging sapi PD Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya.
Selanjutnya, telur ayam (30 kg) dengan harga Rp26.000/kg, daging ayam ras (5 ekor) dengan harga Rp32.000/ekor, bawang merah (85 pack) dengan harga Rp5.000/pack, bawang putih (100 pack) dengan harga Rp10.000/pack, cabai merah besar (100 pack) dengan harga Rp5.000/pack, cabai rawit merah (85 pack) dengan harga Rp5.000/pack, gula (100 kg) dengan harga Rp16.000/kg, serta Frozen food.
“Pokdakan (Kelompok Budidaya Ikan) Pemberani, juga menjual ikan lele (35 kg) dengan harga Rp24.000/kg. Tren GPM di kawasan Tandes menunjukkan masyarakat banyak membeli gula dan minyak. Mungkin karena menjelang Lebaran, kedua komoditas tersebut menjadi kebutuhan utama,” ungkapnya.
Dengan demikian, Pemkot Surabaya berupaya memastikan ketersediaan pasokan pangan yang cukup bagi masyarakat untuk mencegah kelangkaan. Selain itu, GPM juga bertujuan untuk menyerap produk pertanian dengan harga yang layak dan menguntungkan petani.
“Kami ingin memberikan kepastian kepada masyarakat. Contohnya, harga telur di pasar mencapai Rp28.000-Rp29.000 per kilogram, tetapi kami menjualnya di GPM seharga Rp27.000 per kilogram,” ujarnya.
Antiek menyebutkan, beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan harga menjelang Idulfitri 1446 Hijriah, seperti cabai rawit dan bawang putih, yang naik sekitar Rp100-Rp200 per kilogram.
Meskipun demikian, Pemkot Surabaya secara rutin menggelar inspeksi mendadak (sidak) untuk mengawasi harga dan ketersediaan bahan pokok penting (bapokting), serta keamanan pangan dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idulfitri 1446 Hijriah.
“Kenaikannya tidak signifikan. Setelah kami konfirmasi ke daerah penghasil, produksi sedikit menurun dan mereka juga memasok ke daerah lain, karena permintaan meningkat,” sebutnya.
Di samping itu, Antiek menjelaskan, indeks kecukupan pangan di Kota Surabaya sangat aman, sehingga warga tidak perlu khawatir tentang ketersediaan stok pangan menjelang Hari Raya Idulfitri 2025.
“Pemkot Surabaya tidak hanya menggelar GPM, tetapi melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya juga mengadakan operasi pasar dan pasar murah,” jelasnya.
Fifi, warga Jalan Balongsari Surabaya, merasa senang, karena harga komoditas pangan di GPM lebih murah daripada di pasar, seperti minyak, gula, beras, cabai besar, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.
“Terima kasih kepada Bapak Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang telah menggelar Gerakan Pangan Murah. Harganya lebih murah, apalagi menjelang lebaran. Kalau di pasar, MinyaKita Rp17.000, tetapi di sini hanya Rp15.500,” kata Fifi.
Rendra, warga Jalan Balongsari Surabaya, juga merasakan hal yang sama. Ia mengaku sangat senang dan terbantu dengan adanya GPM, serta membeli beras, minyak, bawang merah, dan bawang putih.
“Terima kasih Pemkot Surabaya dan Pak Wali Kota sudah mengadakan Gerakan Pangan Murah. Sangat membantu karena harganya lebih murah dan program ini sangat bagus,” pungkasnya. (*)