ITS Luncurkan Low-Cost GNSS Receiver Tingkatkan Akurasi Data Spasial

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Dalam upaya mendukung efisiensi pengelolaan data spasial, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meluncurkan inovasi di bidang teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS), yakni Low-Cost GNSS Receiver.

Inovasi bernama Smart Geo PD ITS ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di seluruh Indonesia.

Ketua Tim Peneliti Prof Mokhamad Nur Cahyadi ST MSc PhD mengatakan, selama ini PDAM sering menghadapi kesulitan dalam mengelola data spasial terkait lokasi meteran air pelanggan.

“Hal ini disebabkan penggunaan perangkat GNSS yang berakurasi rendah dan memiliki harga mahal. Kesalahan dalam mendata dapat memengaruhi kualitas pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga:  Belasan Program Studi ITS Raih Akreditasi Nasional LAM

Mengatasi hal tersebut, Low-Cost GNSS Receiver ini hadir sebagai solusi untuk mengatasi masalah ketidakakuratan data spasial. Dengan harga yang terjangkau dan memiliki tingkat kesalahan di bawah satu meter, inovasi ini mampu meningkatkan efisiensi operasional PDAM.

“Efisiensi dapat diraih dengan memanfaatkan geotagging yang terintegrasi teknologi GNSS,” ungkap dosen Departemen Teknik Geomatika ITS itu.

Nur menjelaskan, Smart Geo PD ITS digunakan untuk memberikan geotagging (tanda koordinat) pada setiap aset. Dari data yang diperoleh kemudian diolah dalam sistem manajemen PDAM. Dengan data koordinat ini, petugas PDAM dapat memantau kondisi aset, merencanakan pemeliharaan, dan memastikan kelancaran distribusi air bersih.

Baca Juga:  UHW Perbanas Surabaya Raih Sertifikat Akreditasi Internasional IACBE

Nur menyebut, Smart Geo PD ITS ini memiliki desain minimalis dan ringan, sehingga memudahkan pegawai PDAM dalam membawa dan mengoperasikannya.

“Selain itu, perangkat ini dirancang tanpa kabel dan dilengkapi dengan baterai yang dapat diisi ulang. Alat ini dapat terhubung dengan ponsel melalui koneksi bluetooth,” jelasnya.

Tidak hanya mendata lokasi aset air pelanggan, Smart Geo PD ITS ini juga dapat mendata aset manajemen PDAM yang lain.

Baca Juga:  RSUD Dr Soetomo Surabaya Siagakan sekitar 600 Petugas Jaga selama Libur Nataru

Aset-aset tersebut meliputi jaringan perpipaan, lokasi rumah pompa, jembatan pipa, chamber, katup (valve), hingga sistem perlindungan katodik.

“Dengan teknologi ini PDAM dapat bekerja lebih efisien, akurat, dan responsif terhadap kebutuhan pelanggan,” ungkapnya.

Pengembangan inovasi ini dihadapkan pada beberapa kendala, seperti pada perangkat lunak dan konektivitas jaringan. Hal itu dikarenakan program yang digunakan pada inovasi ini bersifat open-source. Sehingga, tim peneliti ITS ini harus melakukan penyesuaian dan pengembangan sendiri untuk memastikan alat berfungsi dengan baik. (aci)