Tiga Mahasiswa Teknik Kimia ITN Malang Raih Juara 2 Internasional Plant Design Competition Derrick 2024
MALANG, SURYAKABAR.com – Tiga mahasiswa Teknik Kimia Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) meraih The 1st Runner Up (Juara 2) Plant Design Competition Derrick 2024, Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas Cepu, Blora, Jawa Tengah.
Mereka adalah Briliant Saphira Wardhani, Rafi Atma Nugroho, dan Yusuf Diaz Ananta. Prestasi ini semakin mengokohkan keunggulan Teknik Kimia ITN Malang.
Tim Mendelevium-101 Teknik Kimia dari ITN Malang masuk final bersama dua tim lainnya, yakni dari Institut Teknologi Calvin, dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Kompetisi tingkat internasional ini diselenggarakan secara online, 16 November 2024 dan awarding night pada 23 November 2024.
“Prosesnya dimulai dari tahap pengumpulan abstrak dibuka 19 Agustus 2024 lalu. Kemudian kami lolos ke tahap pengumpulan full paper. Dilanjut mempresentasikan ide kami di depan dewan juri. Semua proses digelar secara online,” kata Briliant Saphira Wardhani, Ketua Tim, Jumat (29/11/2024).
Dibawah bimbingan dosen M. Istnaeny Huda, ST., MT., Tim Mendelevium-101 mendapat dukungan, dan masukan yang konstruktif. Dosen selalu mengarahkan tim selama proses penyusunan full paper sampai presentasi.
“Prosesnya cukup panjang, membutuhkan riset mendalam, dan kolaborasi tim. Tidak hanya itu, kami juga melakukan revisi berkali-kali untuk memastikan setiap detail sudah sesuai,” lanjutnya.
Menurut Briliant, tujuan lomba ini untuk mendorong inovasi di bidang energi terbarukan dan keberlanjutan. Khususnya dalam memanfaatkan limbah atau bahan baku alternatif. Selain itu juga untuk mengembangkan kemampuan riset, problem solving, dan kolaborasi peserta.
“Bagi kami, lomba ini menjadi kesempatan berharga untuk mencari pengalaman baru, memperluas wawasan, dan meningkatkan keterampilan di bidang yang kami tekuni,” ujarnya.
Tema yang diangkat pada tahun ini adalah “Sustainable Plant Design Innovation to Rapid Energy Optimization”. Sementara tema yang mereka ambil sebagai plant design yaitu “Bioenergy Production” dengan produk yang dihasilkan adalah biogasoline, bioavtur dan green diesel.
Mereka melihat penggunaan minyak jelantah sebagai bahan baku biofuel dapat menjadi solusi untuk mengurangi limbah domestik sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan baku fosil. Indonesia memiliki potensi besar dalam hal ini, karena produksi minyak jelantah yang sangat tinggi setiap tahun.
Plant design Tim Mendelevium-101 berfokus pada proses produksi biofuel dari UCO (Used Cooking Oil) atau sering kali disebut dengan minyak jelantah tanpa menggunakan katalis. Untuk meminimalkan biaya operasional dan limbah kimia mereka menggunakan metode hydroprocess bebas katalis.
Plant design dirancang berlokasi di Kota Tuban, Jawa Timur. Mengingat potensi UCO yang tinggi di kawasan ini serta akses logistik yang memadai.
Bagi Briliant sebagai ketua tim bukan kali pertama mengikuti lomba Plant Design Competition Derrick. Pada 2023 Briliant juga meraih juara 2 pada event yang sama. Berbeda dengan kedua anggotanya yang baru kali pertama mengikuti ajang tersebut.
Menurutnya pengalaman pertama tahun kemarin memberikan banyak pelajaran berharga, mulai dari cara mengelola waktu, riset yang efektif, hingga menyusun paper dengan baik. Sehingga pengalaman tersebut memudahkan baginya untuk mempersiapkan dan melalui kompetisi tahun ini.
“Saya kembali mengikuti lomba ini karena saya ingin terus belajar dan memperbaiki diri dari pengalaman sebelumnya. Selain itu, saya merasa tertantang untuk mengembangkan ide yang lebih inovatif dan memberikan solusi yang aplikatif dalam bidang energi terbarukan,” tegasnya.
Sementara Diaz, dan Rafi perasaannya sama-sama campur aduk saat mengikuti kompetisi, antara semangat dan gugup. Tapi mereka tertantang untuk menguji kemampuan.
Alasan mengikuti kompetisi ini untuk berkontribusi dalam inovasi energi terbarukan, sekaligus menguji potensi diri di bidang yang mereka minati.
“Tantangan utama kami memastikan, desain proses ini tidak hanya inovatif, tetapi juga aplikatif. Selain itu, waktu yang terbatas dan tekanan untuk memenuhi ekspektasi menjadi tantangan tersendiri,” ungkap Rafi.
Mahasiswa Teknik Kimia ITN Malang ini berharap hasil karya mereka dapat diimplementasikan atau menjadi inspirasi untuk pengembangan energi terbarukan di masa depan. Selain itu, harapannya lomba ini terus mendorong generasi muda berinovasi dalam bidang keberlanjutan. (abs)