16 Siswa SMP Muhammadiyah 5 Surabaya Ikuti Pertukaran Pelajar ke Korea Selatan
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Program Sister School International yang diikuti belasan siswa SMP Muhammadiyah 5 (Spemma) Pucang Surabaya di SMP dan SMA Daejeon Busan Kota Metropolitan Republik Korea, menjadi cerita menarik bagi para siswa.
Selain bertukar soal model pendidikan, para siswa juga mengenalkan budaya Indonesia. Mulai dari bahasa, tarian, busana khas, hingga kuliner.
Raisha Amira Diyanti, salah satu peserta program pertukaran pelajar, mengaku senang dan bangga bisa mengikuti program internasional dari sekolahnya ini.
Menurutnya, pengalaman pertama kalinya ini juga menambah kebanggaan tersendiri karena bisa menampilkan sekaligus mengajarkan tarian budaya Indonesia, yakni Tari Saman kepada siswa dan guru di Busan, Korea Selatan.
“Saya sangat senang mengikuti kegiatan pertukaran pelajar ke Busan, Korea Selatan. Karena di sekolah ini saya disambut dengan baik. Dikenalkan dengan makanan khas Korea Selatan, sekaligus model pendidikannya,” ujar Raisha, Selasa (12/11/2024).
“Saat saya di Korea, yang membuat bangga adalah bisa menampilkan tarian budaya Indonesia, yaitu Tari Saman. Saya bangga dan senang sekali bisa tampil di hadapan siswa dan guru di Busan, Korea Selatan,” sambungnya.
Direktur Program Internasional Spemma Surabaya Ika Puspa Arianti SPd mengatakan, tahun ini, Spemma Surabaya mengirimkan 16 siswa pilihan dari kelas VII hingga IX ke SMP dan SMA Daejeon Busan Kota Metropolitan Republik Korea, 8-16 November 2024.
“Program pertukaran pendidikan dan budaya dibuka awal tahun 2019 yang kemudian sempat berhenti karena pandemi. Di Spemma kami fokus anak-anak supaya bisa mempelajari beberapa pelajaran bilingual dengan memakai bahasa Inggris dengan praktiknya,” ungkapnya.
Ika menyebut, ada program pendukung untuk program sister school international ini, yakni english camp dengan native juga, serta program pertukaran pelajar.
Menurutnya, program pertukaran pelajar ini khusus untuk kelas internasional. Namun, bisa melanjutkan dari siswa SD Muhammadiyah 4 Surabaya maupun SD lainnya, dan ada juga siswa yang masih baru.
“Untuk masuk kelas internasional, ada tes tiga mata pelajaran, yaitu matematika, bahasa inggris, dan sains, serta wawancara (speaking),” terangnya.
Ika menjelaskan, Spemma Surabaya dan SMP/SMA Daejeon Busan, Korea Selatan, secara resmi sudah ada kerja sama mulai 2013 lalu dengan memberangkatkan siswa untuk memperkenalkan sekolah. Sebab, sebelumnya siswa dari Busan, Korea Selatan yang berkunjung ke Spemma Surabaya, dan sempat terhenti karena pandemi pada 2020 hingga 2022.
“Kemudian, akhir tahun 2022 mereka menawarkan kita meneruskan MoU. Tahun 2023 awal ke Daejeon karena sudah dibuka dan bebas visa, baru kita memperbarui MoU. Kemudian, kita memberangkatkan lagi pada tahun 2023 akhir Desember, dan awal Januari 2024 mereka yang datang ke Spemma,” pungkasnya. (aci)