Departemen Pengabdian Masyarakat BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair Kunjungi Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Kegiatan studi banding bertajuk COMDEV Goes to Kampung Edukasi Sampah, yang digelar Departemen Pengabdian Masyarakat BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga, berhasil menarik perhatian masyarakat tentang pentingnya manajemen perubahan dan pemberdayaan dalam pengelolaan sampah.

Acara ini juga diikuti puluhan warga dari berbagai RT di lingkungan RW 04 Asem Jaya, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya, yang ingin mendapatkan inspirasi dari Kampung Edukasi Sampah di Sekardangan, Sidoarjo.

Kampung Edukasi Sampah yang dikenal sebagai pusat pembelajaran pengelolaan sampah berkelanjutan, memberikan wawasan berharga kepada para peserta tentang bagaimana sampah dapat diubah menjadi sumber daya yang bernilai.

Dafa Zanuar Zaky, Ketua Panitia COMDEV FKM UNAIR 2024, menyampaikan pentingnya melihat sampah bukan sebagai masalah yang tidak terpecahkan, tetapi sebagai peluang untuk menciptakan perubahan positif.

Baca Juga:  Banyuwangi Terus Gulirkan Program Padat Karya, Jangkau Ribuan Warga Pra Sejahtera

“Kami ingin warga menyadari, sampah bisa menjadi aset yang mendorong perbaikan lingkungan sekaligus kesejahteraan ekonomi. Manajemen perubahan ini harus diadopsi secara luas agar dampaknya dapat dirasakan secara berkelanjutan,” jelas Dafa.

Cahyo Budi Widodo, Ketua RW 04 Asem Jaya, turut berterima kasih atas kesempatan ini. Ia mengaku sangat terinspirasi inovasi yang diterapkan di Kampung Edukasi Sampah.

“Pengelolaan sampah yang kami lihat di sini sangat memotivasi kami untuk melakukan hal serupa di kampung kami. Inisiatif ini membuka mata kami tentang potensi besar yang ada jika sampah dikelola dengan baik,” katanya.

Baca Juga:  Timnas Indonesia Jalani Latihan Perdana di Tiongkok, Begini Kondisi Pemain

Edi Priyanto, pegiat lingkungan dan pendiri Kampung Edukasi Sampah, menekankan perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Menurutnya, kunci sukses pengelolaan sampah terletak pada partisipasi aktif masyarakat.

“Manajemen perubahan ini penting untuk menggerakkan warga berperan lebih dalam pengelolaan sampah. Dengan edukasi yang berkelanjutan dan kolaborasi yang solid, warga dapat mengubah tantangan menjadi peluang,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Edi menjelaskan perubahan perilaku dalam mengelola sampah membutuhkan strategi manajemen yang terencana. Tantangan seperti rendahnya partisipasi warga dapat diatasi melalui pendekatan edukasi yang efektif dan implementasi sistem yang mudah diterapkan.

“Ketika warga merasakan manfaat langsung dari setiap perubahan, komitmen mereka untuk menjaga lingkungan akan tumbuh dengan sendirinya,” tambahnya.

Baca Juga:  Cegah Aktivitas di Jalur KA, KAI Daop 8 Surabaya Beri Edukasi kepada Murid Sekolah Dasar

Dalam kegiatan ini, warga juga diperkenalkan pada konsep pengelolaan sampah yang tidak hanya berdampak pada kebersihan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi.

Edi menjelaskan sampah yang dikelola dengan baik dapat diubah menjadi produk bernilai, seperti pupuk organik dan barang daur ulang yang bernilai jual.

“Dengan cara ini, warga tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga mendapatkan keuntungan ekonomi dari sampah yang sebelumnya dianggap tidak berharga,” ujarnya.

Edi juga mengapresiasi komitmen mahasiswa COMDEV FKM UNAIR dalam kegiatan ini, yang menurutnya sangat penting untuk mendorong masyarakat agar lebih peduli dan terlibat dalam pengelolaan lingkungan. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak komunitas di masa depan. (sat)