Aksi Kafilah Universitas Airlangga Bersiap Jadi Juara di MTQMN ke-15
MALANG, SURYAKABAR.com – Berbagai kesiapan dan persiapan telah dilakukan kafilah Universitas Airlangga untuk menampilkan peforma yang terbaik di ajang Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) ke-15 di Malang.
Di hari pertama lomba, Sabtu (29/7/2017), ada tujuh cabang lomba yang diikuti. Ketujuh cabang lomba tersebut adalah Qiroaat Sab’ah, MKQ Putra, Debat Bahasa Arab, Debat Bahasa Inggris, MHQ 5 Juz, MHQ 10 Juz Putra, dan MHQ 10 Juz Putri.
Pada hari kedua, Minggu (30/7/2017), berlanjut berbagai cabang lomba seperti Fahmil Quran, Tilawah Quran, Tartil Quran, MKQ Putri, serta tahap lanjutan cabang lomba Debat Bahasa Arab dan Inggris. Di hari terakhir, Senin (31/7/2017) sebelum memasuki babak selanjutnya, satu cabang lomba yakni Desain Aplikasi Quran menjadi cabang lomba terakhir yang diikuti kafilah UNAIR.
Pada perhelatan akbar dua tahunan ini, tim UNAIR NEWS berhasil menghimpun berbagai kesan dan pengalaman para kafilah UNAIR dalam berlaga di ajang MTQMN yang dilaksanakan di Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang.
Lutfi Yusuf salah satunya, kafilah cabang lomba MKQ tersebut mengaku bangga dan senang bisa mewakili UNAIR dalam ajang MTQMN ke-15. Terlebih ia juga bisa merasakan rasa kekeluargaan antar para kafilah. Selain itu, mahasiswa jurusan biologi tersebut mengaku banyak mendapat ilmu dari kafilah lain.
“Karena cabang lomba MKQ yang saya ikuti paling lama yakni 8 jam, saya baru sadar itu ternyata bukan waktu yang lama. Terasa cepet sekali,” ujar Lutfi Yusuf. “Semoga UNAIR mendapatkan yang terbaik,” tegasnya.
Berbeda dengan Lutfi, kafilah dalam cabang lomba Fahmil Quran Ahmad Fauzi mengaku masih ada beberapa kendala terkait materi yang dirasa belum matang. Meski demikian, ia berusaha menyiapkan dengan sebaik-baiknya.
“Alhamdulillah hari ini bisa berjalan dengan baik dan tim kami bisa lolos ke babak selanjutnya,” papar Fauzi.
Senada dengan Fauzi, kafilah cabang lomba MHQ 5 Juz putra Musa mengatakan, persiapan yang ia lakukan sebelum lomba dirasa belum maksimal. Hal ini dikarenakan banyaknya kesibukan sebelum lomba seperti mengurus masjid, UAS, dan KKN.
“Persiapan mungkin belum maksimal, tapi Bismillah selalu yakin dengan Allah, mendekati tampil perasaan grogi dan gelisah tidak mau hilang sejak awal masuk ke ruangan. Dan ketika tampil cuma kepikiran satu, fokus sama pertanyaan juri, sisanya buang!,” pungkas Musa. (UNAIR NEWS)