Menjaga Kesehatan Ibu dan Janin dengan Mengikuti Senam Hamil

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Berbagai cara dilakukan ibu hamil untuk menjaga kesehatan diri dan janin yang dikandungnya. Salah satu aktivitas fisik yang disarankan adalah senam ibu hamil.

Hal itu dikatakan Dokter Spesialis Kandungan RSU Usada Sidoarjo, dr. Budi Setiawan Harjoto, Sp.OG, usai menyampaikan materi “Prenatal Gentle Yoga, Persiapan Persalinan yang Aman Nyaman dan Minim Rasa Sakit” di Transmart, Lingkar Barat, Sidoarjo, Sabtu (6/7/2024) siang.

Menurutnya, hal ini karena berdasarkan studi-studi yang telah dilakukan, aktivitas selama hamil sangat dianjurkan karena sangat membantu mencegah peningkatan berat badan yang berlebihan, mengurangi risiko komplikasi seperti kencing manis dan hipertensi.

“Dalam tanda kutip pasien memang diperbolehkan melakukan aktivitas fisik. Namun pada pasien ibu hamil tertentu harus memperhatikan bilamana terdapat riwayat hipertensi terhadap berat, riwayat pendarahan jalan lahir atau penyakit jantung tidak boleh melakukan aktivitas fisik yang berlebihan, itupun harus memiliki syarat tertentu seperti durasi, intensitas juga tipe aktivitas,” terangnya.

Baca Juga:  Tinjau Vaksinasi Ibu Hamil, Wali Kota Eri: Tugas Kami Menjaga Mereka karena Diberi Amanah Anak

Ia menambahkan, aktivitas yang diperbolehkan antara lain jalan sehat, bersepeda, senam aerobik, pilates, yoga atau angkat beban dengan berat tertentu.

Sementara itu, lanjutnya, risiko keguguran mempunyai pertanda. Jika ibu hamil punya gejala misalnya pendarahan, sebaiknya ibu hamil lekas kontrol ke fasilitas kesehatan konsultasi ke dokter kandungan terdekat agar penanganannya bisa disesuaikan dengan penyebabnya.

Baca Juga:  Jelang Tahun Ajaran Baru Perajin Seragam dan Atribut Sekolah di Sidoarjo dapat Order Hingga Papua
Baca Juga:  Pokémon Playlab Manjakan Penggemar hingga Kolektor Pernak-Pernik di Surabaya

“Jika keguguran dengan banyak tipe dan saat pemeriksaan ia telah mengalami pembukaan, maka dapat diterapi dengan obat-obatan atau tindakan operasi seperti kuretasi,” jelasnya.

Dr.Budi menegaskan, usia optimal ibu mengandung terbaik adalah di usia 20 tahun keatas, tidak dianjurkan pada usia 17 tahun kebawah karena rentan akan risiko yang terjadi.

“Ibu hamil usia dini di bawah 17 tahun, masalah utamanya adalah gizi. Karena jika masih muda sangat diperlukan asupan untuk dirinya sendiri, jika ia hamil akan ada tumpang tindih akan kebutuhan gizinya,” ujarnya.

Kebutuhan gizi yang tidak bekerja secara optimal, lanjutnya, bisa menyebabkan komplikasi selama kehamilan, belum lagi psikis ibu hamil yang belum optimal, jadi sangat berisiko antara lain terjadinya komplikasi dan menimbulkan penyakit seperti hipertensi kehamilan. (sat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *