SGN Tingkatkan Kesejahteraan Petani Tebu Lewat Program Makmur Petrokimia

SURABAYA, SURYAKABAR.com – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan dan Makmur Petrokimia berkomitmen bersama dalam mewujudkan swasembada gula nasional.

Salah satunya, dengan meningkatkan kesejahteraan petani tebu. Mulai dari membantu akses permodalan, benih, hingga sarana produksi (Saprodi).

Direktur Keuangan PT SGN, Hariyanto mengatakan, pihaknya berkomitmen mewujudkan swasembada gula nasional dengan diiringi penguatan petani. Sehingga, membawa dampak peningkatan kesejahteraan petani.

Menurutnya, program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur) menjadi salah satu rangkaian dalam menyukseskan swasembada gula.

Bersama para petani tebu, pihaknya bersinergi mulai dari benih, pupuk, pendanaan dari perbankan, hingga pabrik gula sebagai off taker atau pengumpul hasil produksi petani tebu.

Baca Juga:  Dorong Swasembada Gula untuk Tingkatkan Kesejahteraan Petani Tebu

”Yang terpenting pencapaian swasembada gula diiringi penguatan petani dengan membantu akses permodalan, benih, hingga saprodi,” ujar Hariyanto, Jumat (5/7/2024).

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPC APTRI) Pabrik Gula (PG) Pradjekan, Rolis Wikarsono mengakui, salah satu kendala yang dihadapi petani tebu adalah akses dan ketersediaan saprodi. Terutama, pupuk yang dibutuhkan tanaman untuk proses pertumbuhan dan peningkatan produktivitas.

”Lahan kami sekitar 6.500-an hektare di hampir seluruh Kabupaten Situbondo telah tercover program Makmur. Kami mendapatkan jaminan pupuk yang asli, dan prosesnya hanya dua sampai tiga hari. Selain itu, harganya kompetitif,” ungkapnya.

Baca Juga:  DJP Jatim I Gelar Olimpiade Pajak Diikuti 90 Mahasiswa dari 17 Kampus di Surabaya

General Manager PG Pradjekan, Mohammad Sholeh Kusuma menjelaskan, petani mitra PG Pradjekan merupakan petani tebu yang pertama mengakses program Makmur sejak tiga tahun lalu. Dampak dari program tersebut, kini dirasakan para petani. Mulai dari jaminan ketersediaan pupuk, peningkatan produktivitas, hingga peningkatan pendapatan petani.

”Kenaikan produktivitas cukup signifikan, mencapai 45 persen dari semula 76 ton menjadi 110 ton per hektare, kenaikan rendemen mencapai 9,9 persen dari 8,14 persen menjadi 8,94 persen. Sehingga, pendapatan petani meningkat dari semula Rp 53,4 juta menjadi Rp 69,4 juta per hektare,” jelasnya.

Baca Juga:  Ini 12 Event Menarik Ramaikan Banyuwangi Festival Selama Juli 2024

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Umum PT Petrokimia Gresik, Robby Setiabudi Madjid mengapresiasi peningkatan produktivitas yang diraih petani tebu mitra PG Pradjekan. Pihaknya meyakini, melalui Sistem Bagi Hasil (SBH) dengan petani, ditambah dengan kinerja SGN, petani akan semakin makmur.

”Setelah kami berdiskusi dengan mitra tadi, kebetulan PG Pradjekan ternyata ranking 1 terkait rendemen seluruh SGN. Kami berterima kasih kepada semua ekosistem yang berada di program Makmur ini, karena menyukseskan juga ketahanan pangan nasional,” terangnya.

Gelar teknologi serta seremonial panen dan tanam tebu bertujuan meningkatkan kepercayaan petani dalam memanfaatkan ekosistem program Makmur, serta aplikasi teknologi Smart Precision Farming pada komoditas tebu. Selain dilakukan prosesi tanam tebu perdana, juga dilakukan demo pemupukan yang menggunakan pesawat nir awak atau drone. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *