Sego Gegog Kuliner Khas Trenggalek
TRENGGALEK, SURYAKABAR.com – Kabupaten Trenggalek mempunyai panganan khas. Selain tempe kripik, alen-alen dan sego tiwul, Trenggalek juga mempunyai kuliner sego gegog.
Sego gegog merupakan akronim dari sego genem godhong gedang atau nasi dalam bungkusan daun pisang, sehingga menimbulkan aroma yang khas.
Salah satu penjual sego gegog adalah, Winarti (51), warga Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek. Ia merupakan perintis warung sego gegog. “Saya mulai berjualan tahun 2008,” tutur Winarti, Jumat (9/2/2024).
Di tahun tersebut, Winarti menjual satu bungkus sego gegog seharga Rp 500. “Sekarang Rp 4 ribu per bungkus,” ucapnya.
Mulai 2008 hingga saat ini, Winarti hanya menyajikan dua varian sego gegog, yaitu topping ikan tuna dan teri.
“Sego gegog awalnya merupakan sangu makan para pria yang bekerja di hutan. Nah dari situ kemudian saya buka warung. Eh, ternyata banyak yang suka,” ceritanya.
Dalam sehari, Winarti memasak 20 kilogram nasi yang menghasilkan sekitar 350 bungkus sego gegog. Pelanggannya tidak hanya dari dalam kota saja, namum juga kota tetangga seperti Tulungagung dan Kediri.
Himah Choirul Rofiah, warga Trenggalek yang kini tinggal di Sidoarjo mengaku selalu menyempatkan membeli sego gegog jika pulang ke Trenggalek.
“Setiap mudik saya selalu mampir ke sini, tidak ada di tempat lain. Apalagi di sini, kita bisa menyantap nikmatnya sego gegog sambil menikmati suasana pegunungan. Segar,” kata Himah Choirul Rofiah.
Biasanya Himah menyandingkan sego gegog dengan tempe goreng ‘jaketan’ dan teh hangat.
Saat ini, warung sego gegog banyak ditemui. Menuju area pegunungan Kecamatan Bendungan, puluhan warga berjualan sego genem godhong gedang ini. (sat)