SMPIT Darul Fikri Sidoarjo Kunjungi Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Sebanyak 113 santri SMPIT Darul Fikri Sidoarjo melakukan kegiatan outing class dalam rangka mengenal gaya hidup berkelanjutan sebagai upaya menumbuhkan kesadaran lingkungan dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di Kampung Edukasi Sampah, Kelurahan Sekardangan Sidoarjo, Rabu (15/11/2023).
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan sebuah inisiatif dalam rangka meningkatkan kesadaran para siswa dan siswi mengenai Pancasila sebagai dasar negara dan budaya bangsa Indonesia.
Salah satu fokus tema dalam P5 sendiri adalah gaya hidup berkelanjutan, kegiatan yang mengajak siswa dan siswi sekolah untuk memahami pentingnya hidup berkelanjutan dan menciptakan keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian lingkungan.
Koordinator kader lingkungan Kampung Edukasi Sampah, Retno Mulyo mengatakan, dalam kegiatan outing class dengan tema gaya hidup berkelanjutan P5 di Kampung Edukasi Sampah meliputi pembelajaran tentang pentingnya hidup berkelanjutan dengan melakukan upaya pemilahan sampah sejak dari rumah.
“Para siswa juga diedukasi dan melakukan praktek pengolahan (pengomposan) sampah organik secara mandiri maupun komunal dengan berbagai metode untuk mengurangi volume sampah organik,” jelas Retno.
Retno menambahkan, para siswa juga diajarkan mengolah air limbah rumah tangga yang dimanfaatkan sebagai sarana penyiraman tanaman serta pemanfaatan barang bekas (sampah anorganik) menjadi produk daur ulang.
Beberapa siswi SMPIT Darul Fikri, Annisa, Nashwa, Humaira dan Ghaya Althaf ketika diminta testimoninya mengatakan, kegiatan outing class berlangsung seru, mereka sangat senang, karena diajari bagaimana menangani sampah, tidak hanya sekadar diajari teorinya saja, namun juga diajak praktek memilah sampah hingga cara mengompos sampah, serta membuat kerajinan bahan daur ulang menjadi gantungan kunci yang cantik.
“Banyak pelajaran yang kami peroleh tentang mengolah sampah dan itu dibutuhkan generasi muda sekarang ini karena genersi muda sekarang ini tidak banyak yang mengetahui tentang cara mengelola sampah,” ujarnya.
Menurut mereka Kampung Edukasi Sampah ini sebuah tempat yang tidak biasa dijumpai sebuah tempat yang luar biasa, dapat menjadi tempat yang cocok buat generasi muda dan usia sekolah untuk bisa datang ke sana dan belajar serta praktek memilah dan mengolah sampah.
Sementara itu, pegiat lingkungan Kampung Edukasi Sampah, Edi Priyanto saat dihubungi terpisah mengatakan, program outing class dengan tema gaya hidup berkelanjutan bagi siswa sekolah merupakan hal yang penting karena dapat memberikan pemahaman langsung tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengadopsi praktik-praktik yang ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
“Ini juga dapat meningkatkan kesadaran siswa terhadap dampak aktivitas manusia terhadap alam dan mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan positif dalam menjaga keberlanjutan planet kita,” ujar Edi.
Menurut Edi, kesadaran generasi muda terhadap lingkungan, khususnya dalam memilah dan mengolah sampah, sangat penting karena tindakan ini dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
“Diharapkan dengan kegiatan outing class seperti ini dapat memberikan inspirasi kepada siswa dan siswi generasi muda untuk mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan yang lebih baik dalam menjalani gaya hidup berkelanjutan,” lanjut Edi.
Edi melanjutkan, keterlibatan generasi muda dalam praktik peduli lingkungan membantu menciptakan budaya berkelanjutan dan tanggung jawab terhadap sumber daya alam.
“Dengan memilah dan mengolah sampah, mereka tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga mendukung praktik daur ulang yang berkontribusi pada pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang,” pungkas Edi. (sat)