Ratusan Ribu Warga Nahdliyin Ikuti Istighosah Kubro
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Ratusan ribu warga Nahdliyin dari seluruh kota di Jawa Timur memadati Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (9/4/2017) pagi untuk melakukan Istighosah Kubro.
Sejak pagi pukul 05.30 WIB para jamaah sudah berdatangan memasuki Stadion Gelora Delta. Bahkan jamaah yang dari luar kota datang di Sidoarjo dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Tema Istighosah Kubro yang diselenggarakan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur dalam rangka peringati Harlah ke-94 NU yakni “Mengetuk Pintu Langit Menggapai Nurullah”.
BERITA TERKAIT:
Hadir dalam Istighosah Kubro ini sembilan Kyai di antaranya, KH. Anwar Mansur, KH.Miftachul Akhyar, KH.Tamim Romli, KH.Nawawi Abdil Jalil, KH.Khoil As’ad, KH Aza’im, KH Anwar Iskandar, KH.Zainuddin Jazuli, KH.Nurul Huda Jazuli.
Dari jajaran pemerintah di antaranya Mensos Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Kapolda Jatim Irjenpol Mahfud Arifin dan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf serta pejabat lainnya.
Ketua PWNU Jawa Timur KH. Hasan Mutawakil Alallah mengatakan, istighosah hari ini warga nahdliyin berdoa bersama-sama untuk keselamatan, kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia, dan kedaulatan bangsa ini dihadapan bangsa-bangsa lain.
“Semoga doa Kyai dalam Istighosah Kubro ini bangsa kita diberikan keselamatan, kesejahteraan dan kemakmuran. Selain itu juga mudah-mudahan doa Kyai semoga bencana sosial yang menimpa bangsa ini ada pintu keluar dan jalan keluarnya,” kata KH Hasan Mutawakil Alallah kepada wartawan, Minggu (9/4/2017).
Sementara itu Wakil Ketua Rais Syuriah PWNU Jatim, KH Anwar Iskandar mengatakan, selain istighosah, PWNU memperingati Harlah ke 94.
“Dalam rangka memperingati Harlah ke 94, warga NU meneguhkan komitmennya terhadap pentingnya Islam ahli sunah waljamaah yang berbasis toleransi, moderat, serta amar ma’ruf nahi munkar yang didasari prinsip-prinsip Rahmatan lil alamin,” kata KH Anwar Iskandar.
“NKRI, Pancasila, UUD 45, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah sudah final. Negara ini negara bangsa bukan negara agama,” jelasnya. (pn)