Pilkada Surabaya
PDI-P Rekom Eri Cahyadi-Armuji, Megawati: Kita Tidak Cari Orang, tapi Cari Pemimpin yang Bekerja untuk Rakyat
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Setelah tertunda empat kali, akhirnya DPP PDI-P memberikan rekomendasi kepada Eri Cahyadi-Armuji (Er-Ji) untuk menjadi bakal calon kepala daerah dan bakal calon wakil kepala daerah di Pilkada Surabaya, 9 Desember 2020.
“Terkait dengan Kota Surabaya, surat yang kami pegang belum kami buka dan segera bisa melakukan konsolidasi,” kata Ketua DPP PDI-P Bidang Politik Puan Maharani saat membacakan rekomendasi pasangan bakal calon kepala daerah gelombang V untuk dua provinsi dan 19 kabupaten/kota secara virtual, Rabu (2/9/2020).
Karena itu, amplopnya segera dibuka dan diumumkan rekomendasi. “Atas izin ketua umum amplop ini akan saya buka. Rekomendasi Kota Surabaya adalah Eri Cahyadi dan Armuji. Semoga semua kader bisa memenangkan Surabaya,” ujar Puan.
Puan berharap DPD PDI-P Jatim dan DPC PDI-P Kota Surabaya bisa langsung bergerak dan mengatur strategi untuk memenangkan Pilkada Surabaya 2020.
Pada acara itu, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto memimpin rapat. Wasekjen Utut Adianto, Sadarestuwati, dan Arif Wibowo hadir, bersama sejumlah Ketua DPP PDIP. Di antaranya Sri Rahayu, Ribka Tjiptaning, Juliari Batubara, Komaruddin Watubun, Mindo Sianipar, Hamka Haq, Mindo Sianipar, dan I Made Urip.
BACA JUGA:
Untuk diketahui, pasangan calon walikota – calon wakil walikota Surabaya sebenarnya sudah diumumkan pada pengumuman gelombang IV pada minggu lalu. Namun pada saat itu, amplopnya tak dibuka, karena masalah teknis sambungan koneksi telekonferensi yang terputus.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebutkan partainya solid bergerak dan bergotong royong untuk memenangkan pasangan calon pada Pilkada Surabaya 2020.
Hasto mengatakan PDI-P memberikan perhatian terhadap Pilkada Surabaya dan sejumlah wilayah lainnya di Jawa Timur, mengingat kontribusi suara yang signifikan dalam memenangkan Pemilu 2019.
“Hasil Pemilu 2019 di Jatim menjadi modal bagi PDI-P menghadapi sejumlah pilkada di wilayah Jatim. Intinya semua bergerak memenangkan pasangan calon. Semangat ini juga ditanamkan di seluruh Pilkada Serentak 2020,” ujar Hasto.
Sementara Ketua Umum Megawati Soekarnoputri menegaskan, gelombang V ini adalah gelombang terakhir, mengingat pendaftaran di KPU akan dimulai 4-6 September 2020.
Megawati menandaskan, sudah sejak awal dirinya menyampaikan, pilkada bukan hanya sekadar mengeluarkan rekom paslon saja, terus selesai. Tapi justru dengan memberikan rekom itu tugas berat baru dimulai.
“Kita ini bukan cari orang, tapi mencari pemimpin yang mau membaktikan dirinya bagi kepentingan rakyat,” kata Megawati.
Dia menegaskan, PDI-P adalah partai terbuka. Partainya tidak pro aktif mencari orang (anggota). Jadi jangan berpikir di PDI-P dengan mudah mencari kekuasaan dan harta. Sehingga lupa diri dan melupakan rakyat.
“Justru orang datang sendiri ke kita. Ini sudah dilakukan sejak dulu, karena saya tidak ingin memaksakan. Kalau ingin kaya jangan masuk parpol. Lebih baik keluar dan jadi pengusaha,” imbuhnya.
Lebih jauh, Megawati menegaskan, selama ini ada kesan wakil akan menjadi orang pertama. Tapi itu tak ada aturannya di PDI-P. Karena dalam perundangan harus paket. Ada ketua dan wakil, tapi bukan otomatis.
“Di PDI-P memang banyak pergantian. Kalau kinerja wakil bagus, ya bisa saja naik. Ada juga ketua, tapi dilihat kinerjanya kurang bagus, ya diganti. Meski belum menjabat dua kali. Kami (PDI-P) berupaya mendapatkan calon pemimpin yang dapat bekerja bagus untuk kepentingan rakyat,” pungkasnya. (be)