Pilkada Surabaya
Ke Depan, NasDem Jangan Terbawa Arus Tren Demokrasi Politik “Asal Menang”
SURABAYA, SURYAKABAR.com – DPD Partai NasDem Kota Surabaya, akhirnya resmi mengusulkan nama Presiden Persebaya Azrul Ananda untuk menjadi wakil Machfud Arifin (MA) pada Pilkada Surabaya 2020. Jika koalisi parpol berlomba-lomba menyodorkan kader terbaiknya, tapi Partai NasDem justru memilih non kader. Alasannya, karena kader sendiri tidak ada yang populer. Benarkah demikian?
Bagaimana tanggapan kader Partai NasDem Vinsensius Awey, mantan anggota DPRD Surabaya periode 2014-2019, yang sebelumnya disebut-sebut pasangan ideal MA.
Ketika dikonfirmasi, Sabtu (25/7/2020) petang, Awey mengatakan, yang lebih tahu mekanisme penjaringannya seperti apa, tentu DPD Partai NasDem Surabaya yang lebih tahu persis. Sehingga muncul satu nama yang diusulkan dari Partai NasDem.
Apakah nama yang diusulkan sudah melibatkan Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu), Sekretaris DPD Partai NasDem Surabaya dan pengurus lainnya? “Ya, tentu internal pengurus Partai NasDem Surabaya yang lebih paham adanya,” ujar Awey.
Terkait nama AA (maksudnya Azrul Ananda) yang diusulkan, menurut Awey pribadi, itu salah satu nama yang patut diperhitungkan jika dilihat dari sisi popularitas dan elektabilitas.
BACA JUGA:
Beberapa kali survei independen menempatkan AA dengan posisi tingkat popularitas dan elektabilitas tertinggi dibandingkan lainnya. “Sehingga AA memang layak untuk diusulkan. Pasangan MA dan AA ini akan menjadi sebuah kekuatan besar yang bisa saling mengisi satu sama lainnya. Dan keberadaan MA di panggung politik Surabaya sendiri akan mendapat amunisi tambahan dahsyat dari sosok kehadiran AA. Jadi, ini merupakan paket lengkap,” tandas Awey.
Namun dari sisi politik kaderisasi, lanjut Awey yang pada Pileg 2019 gagal menjadi anggota DPR RI meski memperoleh suara 30.000, tentu banyak anggota dan simpatisan Partai NasDem yang berharap adanya kader sendiri yang diusulkan maju mendampingi calon wali kota yang diusung Partai Nasdem.
“Karena keduanya adalah bukan kader Partai Nasdem, tentu dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi Partai NasDem ke depan untuk jauh lebih mempersiapkan dan melahirkan kader sendiri untuk maju kontestasi pilkada dan tidak hanya serta merta mengikuti tren demokrasi saat ini yang dijalankan banyak parpol, yakni demokrasi politik “asal menang”,” tandas Awey yang juga pengurus DPW Partai NasDem Jatim. (be)