Komisi B DPRD Surabaya Minta Pasar Keputran Segera Dibuka

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Pasca ditutupnya Pasar Keputran Utara selama tujuh hari, 21-28 Juli 2020, karena ada 37 pedagang positif Covid-19, Komisi B DPRD Surabaya langsung melakukan sidak ke lokasi untuk mengetahui kondisi pasar tradisional tersebut, Kamis (23/7/2020).

Anggota Komisi B DPRD Surabaya, John Thamrun mengatakan, penutupan pasar di Surabaya merupakan preseden buruk. Karena pasar adalah urat nadi perekonomian masyarakat Kota Surabaya.

“Hingga hari ketiga penutupan Pasar Keputran sangat berdampak pada ekonomi. Contohnya, harga sayur mayur makin melonjak. Jadi jangan main-main, sebab perekonomian saat ini sedang dipertaruhkan dengan adanya buka tutup pasar di Surabaya,” tegas John Thamrun kepada wartawan di Pasar Keputran.

Politisi PDI-P ini tidak setuju dengan langkah pemkot menutup Pasar Keputran selama tujuh hari. Dia mengaku, sudah berkoordinasi, Pasar Keputran agar tidak ditutup lebih dari dua hari untuk sterilisasi tempat.

“Bagi pedagang yang terpapar positif Covid-19, seharusnya dilakukan isolasi. Bukan malah pasarnya di isolasi secara keseluruhan. Seharusnya yang diisolasi tempat orangnya yang terpapar Covid-19. Saya minta hari ini Pasar Keputran segera dibuka,” pinta John Thamrun.

BACA JUGA:

Lebih jauh, dia menuturkan, pada saat pedagang pasar diliburkan tidak pernah ada edukasi yang dilakukan PD Pasar Surya, Dinas Kesehatan Surabaya, dan Kabag Perekonomian. Edukasi justru hanya dilakukan secara person tidak secara lintas instansi terkait.

“Kita sama-sama tahu dan saya sering lewat sini. Di lokasi ada Linmas, Satpol PP dan TNI. Tapi begitu orang tidak menggunakan masker itu dibiarkan. Jadi keberadaan petugas tidak efektif, karena mereka tidak menjalankan tugasnya dengan benar. Tiba-tiba pasar ditutup begini saja dengan mempertaruhkan perekonomian Surabaya,” urainya.

Sementara Direktur Teknik dan Usaha PD Pasar Surya Muhibuddin mengatakan, kegiatan bersih-bersih Pasar Keputran guna memanfaatkan waktu libur.

“Ya, mumpung ada waktu libur kita berbenah pasar secara fisik, sehingga waktu pasar dibuka ada perubahan,” ujar Muhibuddin.

Disisi lain, Muhibuddin berharap pada masa protokol Covid pedagang Pasar Keputran diliburkan ada kesadaran. Sehingga waktu pasar dibuka ratusan pedagang membawa aura yang bagus.

“Dulu sejumlah pedagang diingatkan untuk memakai masker susah sekali. Kami berharap dengan kejadian ini pedagang memperhatikan protokol Covid yang dianjurkan pemerintah,” tandasnya.

Diakui Muhibuddin, pasca penutupan Pasar Keputran ada penurunan omzet bagi pedagang, tapi untuk persiapan normalisasi Pasar Keputran semua harus ada pengorbanan.

“Ini musibah bagi semua. Kami sarankan kepada para pedagang tetap bersosialisasi terhadap pelanggannya. Karena di sini bukan sekelas pedagang yang mampir, tapi pedagang yang dagangannya bisa dijual lagi bagi pembelinya,” pungkasnya. (be)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *