Pilgub Jatim 2018
Gus Ipul Siap Kembalikan Pendidikan Gratis SMA/SMK Lewat ‘Dik Dilan’

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Pasangan calon (Paslon) Gubernur Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno serius membenahi Jawa Timur. Gus Ipul berjanji akan mengembalikan pendidikan gratis untuk SMA/SMK yang ada di Jatim.

“Kami akan mengembalikan lagi pendidikan gratis di Jawa Timur. Masyarakat akan menikmati program ini,” kata Saifullah Yusuf, calon Gubernur Jatim ini dalam jumpa pers di Rumah Gus Ipul-Puti Gayungsari Barat, Surabaya, Minggu (11/2/2018).

Gus Ipul mengatakan, program ini merupakan salah satu program dari sembilan program yang dibuat dengan 33 janji kerja yang akan diungkapkan. Dalam membuat program ini, Gus Ipul tidak hanya asal membuat rencana. Semua telah dirancang secara detail dengan perhitungan yang sangat matang.

Pendidikan gratis ini disebut Dik Dilan (Pendidikan Digratiskan Berkelanjutan). Gus Ipul menilai, program ini sangat penting dan menjadi prioritas, dari berbagai aspirasi yang diperoleh selama keliling Jawa Timur, banyak masyarakat yang menginginkan pendidikan gratis yang sempat diterapkan beberapa kabupaten/kota kembali diberlakukan.

Jujur, ungkap Gus Ipul, setelah Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 keluar dengan isi tentang pengembalian kewenangan terhadap SMA/SMK negeri kepada pemerintah provinsi (Pemprov), pendidikan gratis dicabut. Padahal, kabupaten/kota sudah menerapkan pendidikan gratis. Kenyataan ini menjadi problem, karena sebetulnya banyak kabupaten/kota yang sudah mampu menggratiskan pendidikan SMA/SMK.

“Kami menyiapkan anggaran Rp1,4 triliun untuk pendidikan gratis di Jatim untuk SMA/SMK,” ujarnya.

Dalam program ini, Gus Ipul menegaskan memiliki perbedaan dengan pendidikan gratis yang dulu pernah diterapkan kabupaten/kota. Kali ini, pendidikan gratis akan diterapkan kepada SMA/SMK baik negeri maupun swasta. Namun bagi swasta bersifat subsidi untuk mengetahui jumlah keuangan sekolah masing-masing.

Meski demikian, penerapan pendidikan gratis ini akan diterapkan jika dilakukan kajian-kajian mendalam. Menurut dia, penerapan pendidikan gratis ini perlu dilakukan pengkajian, apakah nanti menabrak aturan atau tidak. Semua akan diuraikan supaya penyaluran dana pendidikan ini tidak bermasalah. “Nomenklaturnya juga akan kita pelajari, yang terpenting kita tidak menabrak aturan yang ada,” jelas Gus Ipul.

Sementara pembiayaan yang akan dilakukan, berupa biaya operasional dan SPP. Pembiayaan ini akan dihitung per-siswa. “Untuk siswa dari keluarga miskin, kita akan memberikan beasiswa yang digunakan untuk biaya transportasi, pembelian peralatan sekolah dan pengadaan buku serta alat penunjang kecakapan khusus. Besaran dananya akan disesuaikan untuk masing-masing daerah,” tegasnya.

Program inilah nantinya yang akan menyejahterakan masyarakat. Sebab diakui atau tidak, biaya untuk pendidikan sangat besar, jika pemerintah tidak membantu, maka masyarakat semakin sulit untuk meningkatkan taraf hidup. Untuk itu, sudah menjadi kewajiban pemerintah menyejahterakan masyarakat. (arf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *