Pendidikan
FK Unair Kolaborasi dengan LUMC Belanda, Beri Adjunct Professor kepada Prof Dr Annemieke Geluk
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Universitas Airlangga (Unair) melalui Fakultas Kedokteran (FK) berkolaborasi dengan Leiden University Medical Center (LUMC) Belanda.
Kolaborasi internasional itu meliputi pendidikan, joint research atau penelitian bersama, hingga pengabdian masyarakat (pengmas).
Salah satu kolaborasi yang dilakukan yakni dengan memberikan gelar profesor kehormatan atau Adjunct Professor Fakultas Kedokteran kepada Prof Dr Annemieke Geluk dari LUMC Belanda. Acara Adjunct Professor Inauguration 2025 digelar di Aula Utama FK Unair, Selasa (7/10/2025).
Dalam kesempatan ini, Prof Geluk menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Whatslep 2.0: Leprosy in Indonesia, Addressing an ancient disease through modern population health strategiesi” atau Kusta di Indonesia, menangani penyakit kuno melalui strategi kesehatan populasi modern.
Prof Geluk merupakan ilmuwan imunologi terkemuka yang saat ini menjabat sebagai Professor of Immunodiagnostics of Mycobacterial Infectious Diseases di Leiden University Medical Center (LUMC) Belanda.
Dekan FK Unair Prof Dr dr Eighty Mardiyan Kurniawati SpOG mengaku bangga bisa memberikan gelar profesor kehormatan atau Adjuct Professor kepada Prof Dr Annemieke Geluk dari LUMC Belanda.
“Prof Geluk dikenal luas atas kontribusinya dalam pengembangan imunodiagnostik untuk penyakit kusta dan tuberkulosis, termasuk pengembangan point-of-care test yang telah diuji secara global dan memberi dampak besar bagi deteksi dini serta pemantauan penyakit,” ujar Prof Eighty.
Prof Eighty menjelaskan, Prof Geluk menempuh studi Kimia di Leiden University dan University of Virginia, kemudian meraih gelar PhD dalam bidang imunologi di LUMC dan Cytel Corporation, San Diego.
Menurutnya, sejak diangkat sebagai profesor pada 2015, ia memimpin berbagai penelitian dasar, translasi, hingga aplikasi klinis, serta aktif berkolaborasi dengan peneliti internasional di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.
“Penelitiannya berfokus pada strategi imunologi untuk diagnosis, pengendalian transmisi, serta peningkatan kualitas hidup pasien dengan penyakit tropis terabaikan,” jelasnya.
Sepanjang kariernya, Prof Geluk telah menerbitkan banyak karya ilmiah di jurnal internasional bereputasi, terlibat dalam konsorsium global seperti WHO dan EDCTP, serta turut mendirikan Dutch Leprosy Expertise Center.
“Dedikasi Prof Geluk tercermin dalam upaya menjembatani riset imunologi mutakhir dengan solusi praktis bagi masyarakat terdampak penyakit kusta dan tuberkulosis di seluruh dunia,” terangnya.
Prof Eighty menegaskan, melalui pengukuhan ini, FK Unair akan memperkuat jejaring akademik internasionalnya, termasuk kolaborasi di bidang pendidikan seperti student exchange (pertukaran mahasiswa), staff exchange (pertukaran dosen), joint research (penelitian bersama) hingga pengabdian masyarakat (pengmas) internasional.
“Pengukuhan ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama riset antara Universitas Airlangga dan Leiden University, khususnya dalam bidang imunologi, penyakit infeksi, dan kesehatan global, serta mendorong publikasi bersama, pengembangan riset, dan mobilitas akademik,” pungkasnya. (aci)