Berita Sidoarjo
Tak Hanya Manusia, Burung Pun Juga Ada Sekolahnya

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Tidak hanya manusia yang harus bersekolah supaya pintar. Burung pun ada sekolahnya agar pintar berkicau.

Salah satu sekolah burung tersebut adalah, ADC Mastering School Surabaya yang berlokasi di Perumahan Permata Sidoarjo Regency, Cluster Lazuli Blok D, Desa Kludan, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo.

Arista Gandhi, sang pemilik bilang, sekolah burung khusus Murai Batu ini telah dimulai tahun 2019. Menurut pegawai Kejari Kota Surabaya ini, burung perlu disekolahkan agar mempunyai performa yang baik, suara keras dan jernih serta mental yang kuat.

“Sekolah burung ini sebenarnya request pelanggan saya yang awalnya beli anakan murai batu kepada saya agar disekolahkan sekalian. Itu awal saya mendirikan sekolah burung ini,” tuturnya, Sabtu (30/8/2025) sore.

Baca Juga:  Rayakan Satu Dekade, GIIAS Surabaya Hadirkan Tujuh Kendaraan Merek Baru

Setelah enam tahun berdiri, kini pelanggannya datang dari berbagai kota seperti Cirebon, Indramayu hingga Palembang dan kota lainnya.

Menurutnya, murai trotol atau anakan burung murai yang belum memiliki bulu sempurna berusia sekitar dua bulan hingga dewasa siap lomba harus diisi materi aneka suara burung. Burung master tersebut beraneka jenis di antaranya, cucak jenggot, cucak cungkol dan lain-lain.

“Sekolah mastering butuh waktu tujuh bulan. Biayanya, Rp 350 ribu per bulannya. Setelah lulus sekolah, burung tersebut mempunyai performa yang baik dan nilai yang meningkat,” jelasnya.

Baca Juga:  Tim Damkar Kabupaten Sidoarjo Evakuasi Buaya Muara yang Panjangnya Lebih 2 Meter, Naik ke Lahan Tebu

Ia menambahkan, sebenarnya kunci pertumbuhan burung yang baik memerlukan tiga poin yaitu; makanan, waktu mandi dan berjemur.

“Waktu makan, mandi dan berjemur, jadwalnya harus tetap. Tidak diubah-ubah agar burung tidak menyesuaikan diri lagi dan stres,” ucapnya.

Gandhi menambahkan minyak ikan yang kaya Omega-3 sebagai nutrisi asupan burung.

Baca Juga:  PT Sekar Laut Tbk Sidoarjo Ekspor Perdana Kerupuk Udang ke Malaysia

Selain sekolah burung, Gandhi juga memiliki penangkaran murai batu di kompleks perumahan yang sama. Salah satu yang unik adalah sistem poligami, satu indukan murai jantan dengan tiga indukan betina.

“Sistem ini tentu lebih produktif dan lebih ekonomis, karena harga indukan murai jantan cukup mahal,” imbuhnya.

Dalam proses penangkaran, Gandhi memberi tambahan makanan khusus yang ia racik sendiri. Bentuknya mirip sosis.

Makanan tersebut kemudian diparut dan ditaburkan sebagai makanan jangkrik. Jangkrik-jangkrik tersebut kemudian menjadi santapan murai batu. “Ini menjadi salah satu kunci agar murai batu memiliki performa yang baik,” jelasnya.

Gandi mengaku, dari penangkaran dan sekolah burung yang dimiliknya, ia mampu meraup omzet puluhan juta. Saat ini, ia dibantu tiga pekerja. (sat)