Pendidikan
16 Teknologi Tepat Guna Karya Mahasiswa KKN UM Surabaya Didaftarkan di HKI
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Sebanyak 16 Teknologi Tepat Guna (TTG) karya mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Ke-16 karya tersebut dipamerkan bersama puluhan karya mahasiswa lainnya di Gedung Kesenian Cak Durasim Surabaya, Rabu (27/8/2025).
Pada KKN 2025, UM Surabaya menerjunkan mahasiswa di 11 lokasi strategis, di dalam negeri maupun luar negeri. Seperti Siak (Riau), Mojokerto, Jombang, Pasuruan, Nganjuk, Surabaya, Lamongan, dan Tuban, serta luar negeri seperti Korea Selatan, Singapura, dan Taiwan.
Puluhan karya inovasi yang dipamerkan tersebut, yakni alat pengukur stres, aplikasi digital pencatatan aset, mesin penggoreng kacang berbahan drum, dan alat destilasi serai menjadi minyak roll-on.
Kemudian, pengolah limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, mesin pencacah pakan ternak, kompor dari limbah jelantah, semprot hama otomatis dan pemantik tikus otomatis, lampu desa bertenaga surya, dan aplikasi kesehatan berbasis web.
Selain itu, iron shovel pengolah sampah, alat pengering kerupuk samiler, mesin penggiling limbah kotoran kambing menjadi pupuk dan mesin komposer ramah lingkungan, serta alat fermentasi tempe.
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji hadir di lokasi dan mengapresiasi mahasiswa UMSurabaya yang telah menyelesaikan KKN dengan produk-produk inovasi yang dibutuhkan masyarakat.
Menurutnya, pengabdian di masyarakat harus bersifat organik, seperti halnya Kuliah Kerja Nyata.
“Pengabdian di masyarakat harus bersifat organik, artinya tumbuh dari kebutuhan nyata dan keterlibatan langsung warga, bukan sekadar program formalitas. Seperti halnya Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan mahasiswa, pengabdian harus lahir dari interaksi, empati, dan kolaborasi,” ujarnya.
Armuji menyebut, hanya dengan pendekatan ini bisa menciptakan perubahan yang berkelanjutan untuk masyarakat. Selain itu, pemerintah dan seluruh elemen kota, harus membangun pengabdian yang mendengarkan, memberdayakan, dan menguatkan masyarakat.
Wakil Rektor Bidang Riset Kerja Sama dan Digitalisasi UM Surabaya Radius Setiyawan mengatakan, sebanyak 25 produk TTG mahasiswa UM Surabaya telah diajukan mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
“Saat ini, ada 16 produk TTG yang sudah mendapatkan HKI dan lainnya masih dalam proses, ke depan UM Surabaya akan terus memberikan pendampingan agar aplikasi yang sudah dibuat ini bisa berkelanjutan untuk bisa diterapkan di Surabaya dan masyarakat luas lainnya,” ungkapnya.
Radius menegaskan, program KKN ini merupakan perwujudan dari komitmen universitas dalam menciptakan mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, namun juga mampu memberi kontribusi nyata kepada masyarakat. (aci)