Pendidikan
FKG Unair Gelar Stovit Summer Course Diikuti 53 Mahasiswa Kedokteran Gigi dari 10 Negara

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Sebanyak 53 mahasiswa kedokteran gigi dari 10 negara mengikuti Stovit Summer Course and Prosthodontics Summer Camp 2025 yang digelar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG Unair) Surabaya, 25 hingga 28 Agustus 2025.

Ketua Panitia drg Nadia Kartikasari mengatakan, jumlah peserta tersebut bertambah dibanding tahun lalu yakni 43 peserta. Sedangkan, 10 negara yang berpartisipasi, di antaranya Filipina, Malaysia, Nepal, Jepang, Vietnam, Inggris, Yunani, dan Indonesia.

“Program ini menjadi salah satu bentuk student exchange yang rutin digelar setiap tahun. Program bertaraf internasional ini menghadirkan kombinasi kegiatan akademik, budaya, hingga pengabdian masyarakat,” ujar drg Nadia di sela pembukaan kegiatan di Ruang Kuliah (RK) B FKG Unair, Senin (25/8/2025).

drg Nadia menjelaskan, para peserta tidak hanya belajar di kampus, namun juga mendapat pengalaman budaya, seperti kelas membatik, Independence Day Competition, hingga pengabdian masyarakat.

Baca Juga:  Dokter Gigi FKG Unair Ikuti Lomba Tradisional Meriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

“Kami ingin kegiatan ini tidak sekadar akademis, tapi juga mempererat jejaring dan memberi exposure internasional bagi mahasiswa,” jelasnya.

drg Nadia menyebut, peserta tidak hanya mendapatkan pelatihan klinis prostodonti, ortodonti, periodonsia, dan bedah mulut, namun juga diajak mengenal kekayaan budaya lokal melalui kelas batik, tour Kota Surabaya, malam budaya, hingga wisata ke Gunung Bromo.

Selain itu, program ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Dinas Pariwisata Kota Surabaya dan Balai Surabaya Single City (BSSC).

Baca Juga:  SEGTA 2025 FTMM Unair Resmi Ditutup, 62 Mahasiswa Asing dari 9 Negara Turut Berpartisipasi

“Kami ingin mengenalkan Surabaya sebagai kota yang ramah mahasiswa internasional, sekaligus menjadikan acara ini wadah pertukaran budaya yang lebih luas,” ungkapnya.

Dekan FKG Unair Prof Dr drg Muhammad Luthfi MKes PBO mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud komitmen kampus dalam mendorong kolaborasi global.

Baca Juga:  ITS Larang Mahasiswa Baru Bawa Motor dan Mobil di Lingkungan Kampus selama PKKMB 2025

Menurutnya, di era globalisasi, mahasiswa harus siap berkompetisi, tidak hanya di level nasional namun juga iinternasional. Selain itu, program ini konsisten dilaksanakan setiap tahun dan jumlahnya terus meningkat.

“Tahun ini, ada 53 mahasiswa dari 18 universitas di Eropa, Asia, hingga Timur Tengah. Ini menjadi ruang kolaborasi akademik sekaligus memperkuat hubungan antarbangsa,” terangnya.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan program pengabdian masyarakat berupa edukasi kesehatan gigi untuk siswa sekolah dasar, sekaligus penganugerahan Mr & Mrs International Friendship sebagai penghargaan bagi peserta yang paling merepresentasikan semangat persahabatan lintas bangsa. (aci)