Pendidikan
Dosen Universiti Sains Malaysia Jalani Program Internship Spesialis selama 6 Bulan di FK Unusa
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Dosen Universiti Sains Malaysia (USM) Dr Al Hafiz bin Ibrahim akan menjalani program internship rehabilitasi medik selama enam bulan di Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (FK Unusa) dan Rumah Sakit Haji Surabaya.
Selama enam bulan, dokter spesialis rehabilitasi medik tersebut akan menjalankan beberapa program, seperti kegiatan klinis dan rehabilitasi, tindakan dan prosedur rehabilitasi, kolaborasi lintas profesi, dan kontribusi pada program rumah sakit.
Program ini merupakan bagian dari kerja sama internasional antara Unusa dan USM untuk memperkuat mutu pendidikan kedokteran, meningkatkan pertukaran tenaga ahli, dan mendorong kolaborasi riset di bidang kesehatan.
Wakil Dekan III FK Unusa dr Hotimah Masdan Salim PhD mengatakan, kehadiran Dr Al Hafiz menjadi peluang berharga untuk memperkaya wawasan dan keterampilan mahasiswa serta dosen.
“Melalui program ini, mahasiswa dapat belajar langsung dari praktisi internasional, sementara dosen dapat memperluas jejaring akademik global. Sebaliknya, Dr Al Hafiz bin Ibrahim juga akan belajar bagaimana tata kelola dan tata cara dalam menangani pasien, khusunya pada pasien yang memerlukan pelayanan rehab medik,” ujarnya, Senin (11/8/2025).
dr Hotimah menjelaskan, selama berada di Surabaya, Dr Al Hafiz akan bertukar pengalaman, memberikan supervisi klinis, memimpin workshop, serta menginisiasi penelitian bersama.
Ia berharap pengalaman ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan pendidikan kedokteran di Indonesia dan Malaysia.
“Melalui program ini, mahasiswa dan dosen dapat langsung mendapatkan paparan ilmu, keterampilan dan perspektif global di bidang kedokteran spesialis,” jelasnya.
Dr Al Hafiz bin Ibrahim dikenal sebagai akademisi dan praktisi berpengalaman di bidang rehab medik. Di USM, ia aktif mengajar, melakukan penelitian, serta membimbing mahasiswa kedokteran.
Menurut Dr Al Hafiz, kehadirannya di Unusa bukan hanya pertukaran keahlian, namun juga sarana mempererat hubungan kedua institusi.
“Saya berharap program ini memberikan manfaat langsung bagi mahasiswa, dosen, dan masyarakat luas. Kita dapat saling belajar dan bertukar pengalaman untuk kemajuan bersama,” pungkasnya. (aci)